Peristiwa Daerah

Standardisasi Menjadi Platform Masyarakat Society 5.0

Rabu, 27 Maret 2019 - 14:00 | 148.30k
Kepala BSN Bambang Prasetya pada acara Seminar Standardization in a Living
Kepala BSN Bambang Prasetya pada acara Seminar Standardization in a Living

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data. Istilah ini dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Revolusi industri 4.0 menekankan pula pada kemampuan Artificial Intellegent  (kecerdasan buatan) sehingga kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi. Dengan inovasi Teknologi digital ini juga kemudian  Jepang berencana untuk menciptakan “super-smart society” atau society 5.0

Kemajuan teknologi yang begitu cepat tersebut, perlu diantisipasi. Salah satunya dari sisi standardisasi. Generasi sekarang berubah, mulai dari society 1.0 sampai Society 5.0. Peran standardisasi dalam perkembangan peradaban manusia tidak bisa dipungkiri. Bisa dibayangkan apabila standardisasi ini tidak ada. Standardisasi ada sejak peradaban manusia itu ada, maka perkembangan standardisasi akan selalu berjalan beriringan dengan perkembangan peradaban.

"Standardisasi akan selalu menjadi flatform bagi kehidupan manusia” ujar Kepala BSN, Bambang Prasetya dalam pembukaan Seminar Standardization in a Living “Society 5.0” di Jakarta pada Rabu (27/3).

Seminar menghadirkan narasumber Chairman of Japan Society 5.0 Standardization on Promotional Committee, Masahide Okamoto; Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Oktorialdi;  Ketua KADIN, Rosan Perkasa Roeslani; Staff Ahli ICT Kementerian Kominfo Dr. Dedy Permadi; Direktur Utama PT Adhya Tirta Batam, Benny Andrianto Antonius yang dimoderatori Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara.

Bambang melanjutkan, ada 223 Standar Nasional Indonesia (SNI), mendukung revolusi industri 4.0. Sementara itu, untuk mendukung konsep masyarakat 5.0, ada 504 SNI. Standar tersebut diantaranya menyangkut keamanan informasi, record management, logistik, dan infrastruktur. 

Untuk menjamin mutu, keselamatan, dan kemananan dalam menggunakan teknologi inovasi, penerapan SNI menjadi sangat penting. Tanpa standar dalam menggunakan teknologi inovasi tersebut, produk atau sistem tersebut tidak bisa bekerja secara selaras. Apalagi kaitannya dengan data dan informasi, misalnya drone, robot, keamanan informasi karena melibatkan big data, smart city.

"Ini menjadi penting sebagai contoh keamanan teknologi informasi sebuah aplikasi atau web. Persoalan ini bisa terjawab dengan standar,” katanya.

Bambang berharap melalui Seminar Standardization in a Living “Society 5.0” ini dapat dirumuskan strategi pengembangan standardisasi dalam menghadapi era society 5.0. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES