Peristiwa Daerah

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Jember Turun

Selasa, 26 Maret 2019 - 23:44 | 392.40k
Bupati Jember dr. Faida. MMR dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim-dr.Kohar Hari S,Sp.An, KC.KIP (FOTO: Istimewa)
Bupati Jember dr. Faida. MMR dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim-dr.Kohar Hari S,Sp.An, KC.KIP (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JEMBERAngka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember pada 2018 mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan 2017. Jika sebelumnya angka kematian ibu melahirkan mencapai 49 kasus, pada tahun 2018 menurun menjadi 41.

"Meski demikian, Jember masih menjadi kabupaten tertinggi pencatatan AKIB-nya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr. Kohar Hari S, Sp.An, KC. KIP di Jember Selasa (26/3/2019).

Menurut Hari, hal tersebut menjadi perhatian serius Tim Satgas Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib) dengan turun langsung ke Kabupaten Jember untuk melakukan konsolidasi dan kordinasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Bersamaan dengan agenda tersebut juga dilakukan kegiatan sosialisasi AMP (Audit Maternal Perinatal) terintegrasi dengan surveilans kematian ibu yang dikuti oleh bidan koordinator, kepala puskesmas, dan camat di seluruh kabupaten Jember.

Bupati-Faida.jpgBupati-Dinas Kesehatan Jatim-Satgas Penakib dan Jalin-USAID Jatim (FOTO:Istimewa)

Diketahui, hasil temuan bahwa Kematian Ibu pada tahun 2018 sebanyak 41 kematian. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya turun sebanyak 8 kasus. Tetapi pada tahun 2019 per bulan Maret sudah ada 10 kasus kematian yang jika tidak dilakukan upaya yang tepat bisa jadi pada tahun 2019 jumlah kematian ibu naik kembali.

Melihat data tahun 2018 kematian ibu terbanyak terjadi di bulan Mei, masa nifas, dan penyebab terbanyak karena pre eklamsi dan perdarahan.

Sementara itu diantara upaya yang dilakukan oleh Dinkes Jember dalam penurunan AKB/B adalah mengeluarkan kebijakan untuk rujukan balik dari RS ke FKTP/Puskesmas agar kondisi ibu yang melahirkan dengan riwayat eklampsi dan HPP dapat dipantau terus kondisinya oleh bidan di wilayah. Namun kebijakan ini belum dievaluasi apakah sudah dilaksanakan oleh petugas RS dan puskesmas.

Kegiatan yang dilaksanakan bersamaan dengan Program Jalin-USAID tersebut juga dilakukan audiensi dengan Bupati Jember dr Faida, MMR.

Dalam sambutanya Bupati Jember menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Kesehatan Jawa Timur dan Tim Penakib karena telah memberikan perhatian lebih kepada Kabupaten Jember terkait dengan upaya menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir.

Lebih lanjut dr. Faida menyampaikan bahwa masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi fokus utama. Menurut dia, terkait dengan kematian ibu dan bayi baru lahir Kabupaten Jember memang memiliki kondisi kompleks diantaranya adalah masih ada masalah terkait dengan geografis yang sulit, mindset pola pikir di masyarakat, dan sosial ekonomi.

"Oleh karenanya memang perlu pendekatan sosio kultural dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang selama ini juga digalakkan oleh Pemkab. Di samping itu Kabupaten Jember memiliki aplikasi FAI (Fokus Anak dan Ibu) yang mewajibkan pendataan ibu hamil yang dapat dilakukan kader posyandu, bidan wilayah, dan dokter. Terkait dengan pemanfaatan aplikasi Pemkab sudah ber-MoU dengan organisasi profesi yaitu IBI dan IDI," ujar Bupati Faida.

Bupati juga menekankan bahwa permasalahan kesehatan bukan hanya masalah dinas kesehatan tetapi juga dinas lintas sektor lain misal Dinsos, DP3AKB, BNPB, Dispermades (Penggunaan DD dan ADD disesuaikan dengan capaian target sasaran SDGs). PMI dan semua Rumah Sakit didorong agar memiliki bank darah.

Dalam penutup pesannya dr. Faida menyampaikan upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di kabupaten Jember dibutuhkan sinergi antar petugas kesehatan di lapangan, masyarakat dan tentunya dengan dasar–dasar yang ilmiah dan berbasis bukti (eviden based) (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES