KASN Didesak Seleksi Ulang Calon Sekda Maluku Tengah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN diminta segera membatalkan seleksi calon sekretaris daerah Kabupaten Maluku Tengah. Ini karena proses seleksi dianggap tidak transparan dan terjadi kecurangan.

Desakan itu disampaikan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Kajian Strategis dan Pengembangan Sumber Daya Maluku (Pukat Seram) Fahri Asyathry dalam pernyataan pers di Jakarta, Selasa (26/3/2019). 

"Harus batalkan, karena empat orang calon sekda telah melakukan pelanggaran administrasi dengan memalsukan dokumen dalam proses seleksi," kata Fahri.

Empat calon sekda itu masing-masing Rakib Sahubawa, Ahmad Namakule, Latif Ohorella, dan Rony Hetharia. Mereka diduga memalsukan tanda tangan dari Plt. Bupati Maluku Tengah, Moh Saleh Thio.

Pukat Seram pada Kamis 26 Februari 2019 lalu, mengonfirmasi langsung kepada mantan Plt Bupati Maluku Tengah Moh Saleh Thio. Saleh pun memastikan dokumen Sasaran Kerja dari empat nama calon sekda tidak pernah ditandatangani.

"Oh tidak, saya tidak pernah tanda tangan mereka punya berkas. Hanya Djar Wattiheluw, karena hanya dia yang datang menemui saya," ujar Saleh.

Untuk itu, Fahri berharap KASN mengambil sikap tegas untuk secepatnya melakukan seleksi ulang calon sekda di kabupaten tertua di Maluku itu.

"Jadi, kami minta KASN untuk seleksi ulang, dan jangan lagi libatkan ASN yang terbukti telah melakukan pemalsuan dokumen. Sebab, kita orang Maluku Tengah mau birokrasi itu bersih, profesional, bukan birokrasi yang dibentuk dengan penuh kecurangan dan kompromi busuk di dalamnya," tegas Fahri.

Saat dimintai konfirmasi TIMES Indonesia tentang isu kecurangan dalam seleksi sekda di Maluku Tengah, Ketua KASN Sofian Effendi meminta waktu. "Saya cek dulu di Pokja yang menangani kasus itu, ya," ujarnya singkat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement