Peristiwa Daerah

Tingkatkan Partisipasi Pemilu 2019, Pemuda Harus Jadi Garda Terdepan

Senin, 25 Maret 2019 - 22:47 | 41.20k
Agus Hilman (KPU),  Ahmad Umar Set (Bawaslu),  Dr. Kadri (Akademisi),  Kusnadi (Moderator). (FOTO: Istimewa)
Agus Hilman (KPU), Ahmad Umar Set (Bawaslu), Dr. Kadri (Akademisi), Kusnadi (Moderator). (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Mataram, - Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bali-Nusra menyelenggarakan kegiatan seminar pemilu 2019 yang mengangkat tema “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Menggunakan Hak Pilihnya di Tahun 2019“ berlangsung dengan lancar dan edukatif. Kegiatan yang berlokasi di gedung PGRI NTB. Senin, (25/3/2019).

Acara ini dihadiri oleh narasumber dari Bawaslu (Umar Ahmad Set), KPU (Agus Hilman) dan Akademisi (Dr. Kadri) serta 105 orang peserta dari berbagi lapisan masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut Ketua PKC PMII NTB Aziz Muslim menyampaikan pentingnya anak muda membantu KPU RI dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas.

Hal ini disebabkan oleh beberapa fenomena yang menguap ke permukaan seperti banyak oknum yang menganjurkan masyarakat untuk menjadi golput dan penggelindingan isu untuk tidak percaya pada penyelenggara pemilu.

“Pemilu merupakan buah dari reformasi yang pada zamannya diraih dengan penuh pengorbanan dari senior-senior kita, peran kita sekarang dalah bagaimana menjaga pemilu ini jauh dari intrik-intrik kejahatan seperti hoaks, money politics dan kampanye hitam,“ kata Aziz Muslim.

"Pemerintah sebagai operator utama dalam pemilu ini seharusnya juga paham apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam pemilu ini sehingga bisa bergandengan tangan untuk bersama-sama menciptakan pemilu berintegritas,“ lanjutnya.

Pernyataan di atas dibenarkan oleh kepala Kesbangpoldagri yang diwakili Normal Suzana, SH.

Dalam sambutannya, dia menyampaikan bahwa kaum muda itu harus menjadi pelopor dalam pelaksanaan pemilu di tahun ini. Kepeloporan tersebut dapat dibuktikan dengan berdiri paling depan untuk melawan segala macam hoaks dan money politics di masyarakat.

Sementara, Agus Hilman menjelaskan bahwa demokrasi merupakan ajang masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya serta mengawasi berjalannya demokrasi yang sehat.  

"Karena pemilu merupakan ajang 5 tahunan maka bukan hanya dihajatkan untuk memilih pemimpin tetapi bisa dijadikan sebagai ajang yang ceria bagi seluruh masyarakat indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat banyak event-event ceria dalam pelaksanaannya dan dalam event tersebut diselipkan pesan-pesan edukatif kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan mengawasi jalannya pemilu di tahun ini," terangnya. 

Kegiatan seminar ini ditutup dengan pemberian plakat sebagai kenang-kenangan dari panitia dan lahirnya komitmen bagi semua peserta untuk sama-sama menyukseskan pemilu 2019 ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES