Peristiwa Daerah

Arbi Sanit: Teror Politik Bisa Dilawan Lewat Pendidikan Politik

Senin, 25 Maret 2019 - 21:35 | 51.65k
Pakar Pilitik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit. (FOTO: Edi Junaidi ds/TIMES Indonesia)
Pakar Pilitik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit. (FOTO: Edi Junaidi ds/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pakar Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai, kampanye serentak 2019 sudah diwarnai kata-kata "perang" yang berarti teror secara psikis terhadap masyarakat. Menurutnya, teror politik tersebut hanya bisa dilawan dengan pendidikan politik yang konsisten.

Pendidikan politik itu, menurutnya, bisa dilakukan mulai dari hal yang paling kecil. Misalnya, keluarga dari orang tua kepada anak, di sekolah dari guru kepada murid, di kampus dari dosen kepada mahasiswa, serta dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan dari ketua kepada anggota.

Bagi Arbi, demokrasi Indonesia dalam posisi dilematis dan terbelakang. Di satu sisi memang harus diakui bahwa kodrat demokrasi adalah strategi dengan manipulasi dalam menyajikan pilihan kepada masyarakat.

"Manipulasi itu misalnya, menunjukkan yang satu baik sekali dan yang satunya sangat tidak baik. Dalam politik elektoral itu wajar," kata Arbi Sanit dalam sebuah diskusi di Top Taste Resto & Coffe, Jl. Raden Saleh Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

Namun di sisi lain, yang muncul justru memberi ketakutan pada masyarakat. Publik tak diberikan kesempatan untuk memilih mana yang benar-benar baik dan mana yang tidak.

"Dalam posisi ini, bisa dikatakan terjadi teror, karena masyarakat dikasih pilihan yang semuanya tidak baik. Ini teror dalam demokrasi karena masyarakat tak diberi kesempatan memilih sehingga bisa memicu golput," tegas Arbi Sanit.

Demokrasi Indonesia, jelas Arbi Sanit, masih dalam posisi terbelakang. Banyak memakai terminologi keyakinan berbau SARA untuk mencapai tujuan. "Misalnya istilah perang total dan perang Badar. Ini berbahaya karena bisa menimbulkan kebencian dan permusuhan yang akut," tandas Arbi Sanit saat menyoal soal teror politik jelang Pemilu 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES