Peristiwa Daerah

Anak Orang Utan yang akan Diselundupkan akan Dijual di Rusia

Senin, 25 Maret 2019 - 15:45 | 54.08k
Bayi orang utan dan pelaku saat dilakukan konferensi pers di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (25/3/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).
Bayi orang utan dan pelaku saat dilakukan konferensi pers di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (25/3/2019).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BADUNG – Tertangkapnya Warga Negara Asing (WNA) bernama  Zhestkov Andrei, asal Negara Rusia, yang akan menyelundupkan anak orang utan di Terminal International Bandara I Gusti Ngurah Rai, mendapatkan fakta baru.

"Anak orang utan ini, akan dijual lagi di Negaranya, dan dari pengakuan pelaku ini mendapat anak orang utan tersebut dari Jawa dan kami masih melakukan penyelidikan," ucap Kapolresta Kombes Pol Ruddi Setiawan, di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (25/3/2019) sore.

Kronologisnya, pelaku ini pada Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 23.00 WITA ditangkap oleh petugas Avsec di Terminal Keberangkatan International di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Saat itu, terdeteksi di Pre Screening X-Ray Nomor 3, dan saat digeledah orang utan berada di dalam keranjang rotan yang dikemas dengan boks. 

"Bayi orang utan dimasukkan di dalam boks, dan dibius sehingga dia tertidur dan akan dibawa ke Rusia. Barang yang kita dapatkan membawa satu ekor orang hutan, 2 ekor tokek, dan 4 ekor bunglon dan dikemas dengan keranjang kotak yang terbuat dari rotan," imbuh Kapolresta.

Kapolresta juga menjelaskan, bahwa pelaku ini mengaku baru satu kali melakukannya dan sejak kapan dia masuk ke Bali, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Informasi masih simpang-siur ada yang bilang dua hari atau tiga hari. Namun, saat di bawa  dari Jawa ke Bali, pelaku ini membiusnya dan bius itu bisa bertahan 10 jam," ujarnya.

Orang utan ini berjenis Jantan yang diperkirakan umur 2 tahun, dan diduga diberi obat jenis CTM yang menyebabkan orang utan tersebut tidur selama di boks. Dan di beli oleh pelaku sebesar 3000 USD atau setara Rp 42 juta rupiah.

"Saat ini, kami titipkan kepada BKSDA. Kita masih melakukan penyelidikan. Siapa penjual kepada warga asing dan kalau tertangkap pasti kami proses," ujar Kapolresta.

Sementara ditempat yang sama, Budi Kurniawan selaku Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bali menyampaikan, bahwa saat ini kondisi bayi orang hutan dalam keadaan sehat dan baik.

"Jadi anak orang hutan ini dalam kondisi baik dan sehat, paska kami menerima informasi dan kami melakukan langkah penanganan terhadap pengaman barang buktinya," ujarnya.

Budi juga menjelaskan, kedepannya pihaknya akan  melakukan tes DNA kepada orang utan karena masih belum diketahui dari mana asalnya.

"Karena di Indonesia ada dua spesies di dua pulau, di Sumatera atau Kalimantan. Kami akan pastikan itu. Kami juga akan menyiapkan alternatif-alternatif  untuk pemulangan," ujarnya.

Budi juga menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan repatriasi  dan pemulihan untuk mengembalikan ke habitat aslinya.

"Kalau lama pemulihan bisa satu bulan. Saat ini, kita titipkan di Taman Safari (Gianyar). Karena ada fasilitas dan aman dan di situ juga ada anak orang utan agar ada temannya, sehingga tidak stres," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES