Peristiwa Daerah

Hujan Abu Gunung Bromo Guyur 19 Desa, Warga Mulai Terserang ISPA 

Senin, 25 Maret 2019 - 15:17 | 76.69k
Hujan abu melanda Desa Ngadirejo, Sukapura, Probolinggo. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Hujan abu melanda Desa Ngadirejo, Sukapura, Probolinggo. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOHujan abu vulkanik Gunung Bromo mengguyur sedikitnya 19 desa di dua kecamatan, di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Akibatnya warga mulai menderita ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut di desa inti yang terdampak guyuran abu vulkanik terparah.

Hingga Senin (25/3/2019), erupsi Gunung Bromo, masih terus berlangsung. Saat ini sebaran abu vulkanik Bromo mengarah ke desa-desa yang berada di sebelah utara, timur dan timur laut. Tepatnya di 19 desa, yang berada di Kecamatan Sukapura dan Sumber.

Warga Desa Ngadirejo, yang hanya berjarak enam kilometer dari pusat kawah Bromo, mulai terkena ISPA. Lantaran terpapar abu vulkanik bromo, yang sepekan terakhir terus mengguyur desa mereka. Informasi dari bidan Desa Ngadirejo, penderita ISPA mengalami lonjakan sampai 50 persen.

“Penderitanya campuran, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Tindakan khusus masih belum ada. Penanganan khusus baru dilakukan jika keadaan pasien memburuk, maka diberikan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” jelas Bidan Desa Ngadirejo, Luluk Nur Khamidah, Senin siang.

Selain itu, bagi warga yang mengeluh dan terdeteksi menderita ISPA, saat pulang langsung diberi masker. Selain obat-obatan dari diagnosa yang dilakukan.

Sebagai informasi, 19 desa yang terdampak abu vulkanik bromo, terletak di dua kecamatan, yakni Sumber dan Sukapura. Di Kecamatan Sumber, tujuh desa diguyur abu vulkanik Bromo. Empat desa, yakni Sumberanom, Ledok Ombo, Pandansari dan Monokerso, mendapat guyuran abu vulkanik terparah. Sementara Desa Gemito, Cempoko dan Tukul, diguyur abu vulkanik tipis.

Sementara di Kecamatan Sukapura, ada enam desa terparah karena dampak abu vulkanik Gunung Bromo ini. Antara lain Desa Ngadisari, Ngadas, Ngadirejo, Jetak, Wonotoro dan Wonokerto. Enam desa lainnya, seperti Sapikerep, Sariwani, Sukapura, Pakel, Kedasih dan Ngepung, masih ringan.

“Untuk masker persediaan kami sudah cukup. Selain itu masyarakat terdampak sudah paham dan menggunakan penutup muka dengan sarung. Selain menghalau dingin, sarung juga berfungsi melindungi dari guyuran hujan abu,” ujar Camat Sukapura, Yulius Christian.

Meski terjadi hujan abu, hingga saat ini aktivitas masyarakat masih seperti biasa. Walaupun abu vulkanik mengguyur pemukiman. Semburan abu vulkanik dari Gunung Bromo sendiri membumbung antara 400 meter hingga 800 meter dari puncak kawah. Sementara jarak aman bagi wisatawan maupun warga, tetap di radius satu kilometer dari pusat kawah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES