Kesehatan

Jarang Disadari, Ini Lima Gejala Tuberkulosis yang Harus Diwaspadai

Minggu, 24 Maret 2019 - 03:33 | 2.06m
Ilustrasi - Gejala tuberkolosis (FOTO: alodokter)
Ilustrasi - Gejala tuberkolosis (FOTO: alodokter)

TIMESINDONESIA, JAKARTATuberculosis sampai hari ini masih menjadi epidemi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Ada beragam gejala yang mendandai penyakit tuberculosis atau sering dikenal TBC ini. Beberapa tanda mungkin akan tampak sama seperti penyakit lain. Namun Anda perlu memperhatikan perbedaaan gejala tuberculosis dengan penyakit lainnya.

Dilansir dari Klik Dokter, di bawah ini adalah beberapa gejala awal TBC yang perlu Anda perhatikan.

1. Batuk berdahak

Batuk merupakan salah satu gejala awal TBC yang perlu Anda waspadai. Jika Anda mengalami keluhan batuk yang lama tak sembuh dalam tiga minggu, perlu ada perhatian khusus untuk mencari kemungkinan infeksi TBC.

Jika Anda dicurigai mengalami infeksi TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan dahak untuk melihat ada atau tidaknya kuman TBC di dalamnya.

2. Batuk darah

Memang batuk darah dapat menjadi gejala dari berbagai gangguan kesehatan, misalnya luka dalam rongga mulut (pada gigi atau gusi), adanya luka lecet pada saluran pernapasan, infeksi paru-paru, hingga tumor paru. Batuk darah juga bisa menjadi pertanda infeksi TBC.

Perdarahan saluran napas pada infeksi TBC terjadi karena kuman yang menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah para paru-paru penderitanya. Jika sampai terjadi perdarahan berat, keadaan ini bisa mengancam nyawa. Jadi, jika Anda memiliki keluhan batuk darah, segera periksakan diri Anda ke dokter.

3. Sesak napas

Sesak napas dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, mulai dari penyakit jantung sampai penyakit paru-paru. Pada kasus infeksi TBC, sesak napas terjadi karena terdapat peradangan pada jaringan paru, sehingga pertukaran udara menjadi lebih sulit dilakukan.

Selain itu, infeksi TBC juga dapat menyebabkan adanya cairan pada rongga pleura, yang menyebabkan paru lebih sulit berkembang. Bahkan, pada keadaan sesak napas yang berat, pernapasan bantuan dengan menggunakan ventilator diperlukan untuk membantu pernapasan penderita.

4. Keringat pada malam hari

Beberapa infeksi dapat menyebabkan seseorang mengalami keringat berlebih di malam hari. Salah satu penyebab tersering adalah infeksi TBC. Selain berkeringat pada malam hari, penderita TBC juga akan mengalami keluhan demam yang tak diketahui penyebabnya. Demam yang dialami biasanya tak terlalu tinggi, dengan suhu di bawah 38 derajat Celcius.

5. Penurunan berat badan

Meski bukanlah gejala spesifik, penurunan berat badan juga dialami penderita TBC. Penyebabnya adalah interaksi yang kompleks antara tubuh dengan organisme penyebab infeksi. Selain itu, penderita infeksi umumnya mengalami penurunan nafsu makan, sehingga dapat mengalami gangguan penyerapan nutrisi makanan di usus. Kondisi ini turut menyebabkan penurunan berat badan.

Menurut WHO Global TB Report 2018, insiden TBC di Indonesia mencapai 842.000 kasus dengan mortalitas 107.000 kasus. Ini menjadikan Indonesia duduk di peringkat negara dengan beban TBC tertinggi di dunia setelah India dan Tiongkok.

Meski angka kejadian tuberkulosis di Indonesia termasuk tinggi, sayangnya masih banyak yang tidak menyadari, bahkan tak tahu mengenai penyakit ini, termasuk apa saja gejala tuberculosis ini. Padahal, deteksi dini bisa membantu dokter menentukan perawatan dan terapi terbaik, mengurangi komplikasi yang bisa terjadi, serta menurunkan risiko penularan. Dengan begitu, angka kejadian penyakit infeksi ini bisa ditekan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES