Peristiwa Nasional

Presiden RI Jokowi: Pemilu Bukan Perang tapi Pesta Demokrasi

Jumat, 22 Maret 2019 - 22:47 | 43.68k
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan di acara rama tamah yang dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat Bali, di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia) 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan di acara rama tamah yang dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat Bali, di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, DENPASARPresiden RI Jokowi menyampaikan kepada masyarakat Bali bahwa pemilu bukan perang, namun pesta demokrasi.

Hal tersebut, disampaikan saat acara Ramah Tamah yang dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat Bali, di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019) malam.

"Saya ingin menyampaikan, bahwa Pemilu itu bukan perang. Pemilu itu adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin kita yang terbaik," ucap Jokowi saat memberikan sambutan.

TIMES-Indonesia-Jokowi-Bali-2.jpg

Pemilu harus disambut dengan riang gembira. Bukan malah menakut-nakuti atau menebar ancaman. "Jangan sampai ada yang menakut-nakuti. Apalagi, menebar ancaman-ancaman. Namanya saja pesta demokrasi," ungkapnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga berharap pesta demokrasi harus dilakukan dengan cara beradab, beretika, bertata krama serta berbudaya.

"Jangan justru menyemburkan hoaks, menyemburkan kabar bohong, dan menyemburkan kabar fitnah yang bisa memecah persatuan, persaudaraan dan kerukunan kita," ujarnya.

Jokowi, juga mengingatkan seluruh masyarakat yang hadir, bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar harus optimistis untuk mengahadapi persoalan ke depan.

"Sebagai bangsa besar (harus) menatap ke depan dengan penuh optimis. Bangsa ini besar, kapalnya kapal besar, kalau ada persoalan besar ini tantangan kita semuanya untuk menuju ke sebuah negara yang kuat," ujarnya.

"Kuat ekonominya, diperkirakan kita di tahun 2045 akan menjadi 4 besar negara ekonomi yang terkuat di dunia. Pasti ada tantangannya, pasti ada rintanganya. Itu lah kenapa kita harus bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada," tegas Jokowi.

TIMES-Indonesia-Jokowi-Bali-3.jpg

Menurut Jokowi, apa yang sudah dicapai dari tahun ke tahun, dari pemerintah ke pemerintahan dari presiden ke presiden harus terus dilanjutkan.

"Kita tidak mungkin mundur lagi, kita ingin maju. Bangsa ini tidak boleh goyah, Pancasila dan NKRI harus terus kita pertahankan. Saya yakin, rakyat Bali dan saudara-saudara kita di daerah lain akan ada dibarisan terdepan dalam mempertahankan Pancasila dan NKRI," ujarnya.

"Saya yakin rakyat Bali dan saudara kita setanah air, ingin Indonesia menjadi negara maju dan negara yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia," sambung Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat Bali, jangan sampai urusan politik dan pemilu menyebabkan hilangnya persatuan di antara sesama anak bangsa. "Tapi saya yakin kalau masyarakat Bali memegang teguh nilai-nilai Menyama Braya. Sebuah pengakuan sosial bahwa kita tetap bersaudara yang harus saling bantu membantu, di dalam suka maupun duka," ujar Presiden RI Jokowi(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES