Peristiwa Nasional

Presiden RI Jokowi Ajak Masyarakat Bali untuk tidak Golput

Jumat, 22 Maret 2019 - 21:11 | 78.79k
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan peresmian Pasar Badung, Bali, Jumat (22/3/2019. (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan peresmian Pasar Badung, Bali, Jumat (22/3/2019. (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASARPresiden RI Jokowi meminta masyarakat Bali tidak golput pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg tanggal 17 April 2019 untuk tidak golput.

"Saya titip, 26 hari lagi sudah Pilpres dan Pileg. Saya ingin Bapak dan Ibu sekalian kita semuanya mengajak (untuk) berbondong-bondong, saudara kita, handatalaun kita, dan teman sekampung kita untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya," ujarnya saat memberikan sambutan dalam peresmian Pasar Badung, di Kota Denpasar, Jumat (22/3/2019) malam.

"Jangan biarkan satu orang pun di Provinsi Bali ini ada yang golput. Karena ini, menentukan arah negara ke depan," jelas Jokowi.

Kemudian, Jokowi mengatakan pada ribuan masyarakat, untuk tidak golput, "Setuju..,?" kata Presiden Jokowi. Para ribuan masyarakat pun kompak menjawab setuju.

"Saya titip meskipun di Bali tidak ada, Saya titip," kata Jokowi.

Presiden Jokowi juga menjelaskan, bahwa mendekati Pilpres dan Pileg banyak kabar bohong dan fitnah yang bertebaran.

"Sekarang ini, sudah mulai banyak di media sosial, mulai banyak dari rumah ke rumah. Apa itu,? kabar fitnah, kabar bohong, hoaks. Mulai bertebaran isu-isu yang bisa memecah kita," ujarnya.

"Jangan takut harus diluruskan, harus dilawan dan harus diberitahu. Harus berani mengatakan yang benar itu benar yang salah itu salah. Karena isunya sudah kemana-mana," sambung Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan, bahwa saat ini ada isu bahwa pemerintah yang baru akan mengapus pendidikan agama dan melegalkan perkawinan sejenis yang sebenarnya akan mendiskreditkan pasangan Capres dan Cawapres yang ada.

Presiden Jokowi meminta untuk menghentikan isu bahwa pihaknya mengkriminalisasi ulama.

"Ada isu kriminalisasi ulama. Hal-hal seperti ini harus dihentikan. Bangsa ini, adalah bangsa yang penuh etika, bangsa ini adalah bangsa yang penuh tata krama, sopan santun, kita semua mempunyai budi perkerti yang baik," ujarnya.

"Jangan sampai antarsaudara kita, pilihan Bupati, pilihan Wali Kota, Pileg atau Pilpres, kita tidak saling sapa anta tetangga, antarkampung, antarsaudara. Kita lupa, bahwa kita  bangsa besar dari Sabang sampai Merauke adalah saudara sebangsa dan setanah air," ujar Presiden RI Jokowi(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES