Peristiwa Nasional

Rommy Sebut Nama Khofifah, Suko Widodo: Tak akan Pengaruhi Eksistensi Khofifah

Jumat, 22 Maret 2019 - 20:09 | 359.23k
Pakar Komunikasi Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo. (FOTO: Istimewa)
Pakar Komunikasi Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kicauan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau Rommy, yang menyeret nama Gubernur Jawa Timur, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, dalam kasus suap yang menimpanya, dinilai pakar komunikasi politik, Suko Widodo, tak akan mempengaruhi eksistensi sosok Khofifah jadi Gubernur Jatim.

“Saya kira, hal itu tidak akan mempengaruhi eksistensi ibu Khofifah sebagai Gubernur Jatim. Itukan hanya penilaian saja. Penilaian itukan berbeda dengan perintah. Kecuali, ibu Khofifah memerintahkan. Baru hal itu bisa berbeda," terang pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo, saat ditemui awak media, Jumat (22/3/2019), di Surabaya.

Menurut Suko, bahwa ada kemungkinan yang biasa dilakukan oleh orang yang dalam keadaan terdesak. “Ya orang itu biasanya kalau terdesak pasti akan menyampaikan tidak dengan kesetabilan emosi psikologisnya. Sehingga menurut saya, pendapatnya pun juga tidak bisa diterima mentah-mentah begitu saja," terang dosen FISIP Universitas Airlangga ini.

Rekomendasi tersebut tidak ada hitam diatas putih dan tidak bisa dijadikan rujukan pendapat. Harus ada proses verbal hukum juga. "Kemungkinan, Rommy mengucapkan dalam keadaan yang tidak stabil. Karena kejadiannya di Jawa Timur, dimungkinkan Rommy menyebutkan secara acak tokoh-tokoh yang berpengaruh di Jawa Timur," katanya.

Suko menyontohkan, ada mahasiswa ditanya. "Oh ya, anak ini bagus terimalah kerja ditempat anda. Rekomendasi itukan hal yang biasa. Soal dipakai atau tidak, itukan unsur hukumnya gak ada," katanya.

Suko juga menjelaskan perbedaan antara rekomendasi dan perintah. Dalam hal ini menurut Suko, tidak ada perintah yang diungkapkan oleh Gubernur Khofifah. Menurutnya, Khofifah hanya menerangkan penilaiannya atas pengetahuannya tentang Haris Hasanuddin.

“Di berbagai dunia, rekomendasi itu hal  yang biasa. Berbeda atara rekomendasi dan perintah. Rekomendasi itu hanya semacam rujukan. Tapi tidak boleh dijadikan keputusan. Siapapun bisa aja memberikan rekomendasi," terangnya.

Rommy tambahnya, boleh saja menyebut nama siapapun. "Tapi secara komunikasi politik, saya kira tidak akan mengurangi eksistensi Ibu Khofifah sebagai seorang pemimpin atau Gubernur Jatim," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES