Indonesia Positif

ACT Terus Pantau dan Beri Bantuan pada Pengungsi Banjir di Tepian Danau Sentani

Jumat, 22 Maret 2019 - 13:00 | 51.61k
Seorang warga di Desa Doyo Lama, Distrik Waebu. tidak mau dievakuasi meninggalkan rumahnya karena, ia ingin menunggu rumahnya sampai banjir surut. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Seorang warga di Desa Doyo Lama, Distrik Waebu. tidak mau dievakuasi meninggalkan rumahnya karena, ia ingin menunggu rumahnya sampai banjir surut. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAYAPURA – Tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT (Aksi Cepat Tanggap) terus memantau kondisi di Sentani Jayapura pasca dilanda banjir bandang beberapa waktu lalu.

Hujan dengan intensitas yang tinggi masih mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Jayapura. Komandan Tim Disaster Emergency Response (DER) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lukman Solehudin melaporkan, sejumlah titik masih terendam banjir. Salah satunya pemukiman yang berada persis di tepian Danau Sentani, Distrik Waibu, Jayapura.

ACT-rumahnya-sampai-banjir-surut2.jpg

“Letaknya yang benar-benar dekat dengan Danau Sentani, membuat pemukiman itu turut terendam banjir. Danau Sentani sendiri menjadi salah satu danau di Jayapura yang meluap dan menyebabkan banjir di banyak wilayah. Rumah yang terendam diperkirakan mencapai ratusan, membuat sebagian besar warganya mengungsi,” jelas Lukman.

Sampai di pemukiman Tepi Danau Sentani, tim pun langsung menjalankan aksi pendataan, berkeliling bertemu para korban terdampak. Kala itu, tim bertemu dengan Nira Kawai (64) saat dirinya sedang mendayung perahu sampan di tengah pemukimannya yang terendam banjir. Kata Nira, banjir sudah berlangsung selama 6 hari, dan hingga Rabu (20/3) belum surut.

“Waktu danau meluap malam itu, perahu-perahu banyak yang tenggelam, sedang rumah kami langsung terendam semua. Sebagian dari kami mengungsi, tapi saya tidak termasuk. Saya lebih memilih tinggal di rumah, bertahan dengan membuat ruang yang lebih tinggi di rumahnya yang terbuat dari kayu dan papan,” ungkap Nira.

ACT-rumahnya-sampai-banjir-surut3.jpg

Tim DER - ACT datang bersama sejumlah relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Basarnas. Bergegas sejak siang, mereka sempat melakukan penyisiran dengan menumpangi kapal bermotor milik Basarnas. Kata Lukman, tujuan tim melakukan penyisiran untuk mencari korban yang masih dinyatakan hilang.

“Kami bersama Basarnas melakukan pencarian korban hilang. Lebih kurang selama satu jam kami berputar-putar di sekitaran Danau Sentani. Tapi pencarian belum membuahkan hasil, tidak ada korban yang kami temukan. Salah satu kendalanya juga karena hujan yang tak kunjung berhenti,” kata Lukman.   

Usai melakukan penyisiran selama lebih kurang satu jam, tim juga sempat menyambangi rumah-rumah yang penduduknya tidak mengungsi. Sembari melakukan pendataan, tim membagikan makanan siap santap yang dimasak dari Dapur Umum ACT di Abepura untuk tiga wilayah, yakni Doyo Lama, Sosiri, dan Yokande di Distrik Waibu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES