Peristiwa Daerah

Parikesit Jumeneng Ratu Simbol Perjuangan DHC BPK'45 Kabupaten Malang Digelar

Jumat, 22 Maret 2019 - 16:12 | 73.93k
Ketua DHC BPK'45 Kabupaten Malang,  Moch Geng Wahyudi, SH. MHum. (FOTO :widodo irianto/TIMES Indonesia)
Ketua DHC BPK'45 Kabupaten Malang, Moch Geng Wahyudi, SH. MHum. (FOTO :widodo irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Cerita wayang kulit Parikesit Jumeneng Ratu akan digelar dalam peringatan Hari Jadi ke 59 DHC Badan Pembudayaan Kejuangan '45 (BPK'45) di halaman rumah Ketua DHC BPK'45 Kabupaten Malang, Moch Geng Wahyudi, SH, MHum, Jl. Raya Golek 1, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Sabtu (23/3/2019) besok.

Nilai-nilai filosofis perjuangan Parikesit yang terkandung dalam cerita pewayangan tersebut akan digelar dalang Ki Gondo Buwono. DHC BPK'45 Kabupaten Malang mencoba untuk memberi gambaran bagaimana DHC BPK'45 memperjuangkan visi dan misinya dalam menggapai kemenangan, merebut sebuah wawasan kebangsaan yang sempat terbengkalai.

Kepada TIMES Indonesia, Geng Wahyudi, Jumat (22/3/2019) sore mengatakan, bahwa dewasa ini anak bangsa mengalami degradasi moral kebangsaan dan kecintaannya terhadap Tanah Air. "Karena itu kami mengambil bagian, meski pelan tapi pasti, untuk menumbuhkan kembali Jiwa Nasionalis, jiwa patriotik dan pemahaman wawasan kebangsaannya, terutama untuk kaum milenial," katanya.

DHC BPK'45, selama ini melalui Dewan Harian Ranting (DHR) BPK'45 di Kecamatan-kecamatan telah bergerak, memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah. "Jumlah sekolahan yang kami beri penyuluhan telah cukup banyak, kami memang tidak mencatatnya. Namun yang jelas kami telah berbuat yang terbaik untuk anak bangsa ini," tambah Yunanto, Ketua Biro Hukum DHC BPK'45 Kabupaten Malang.

DHR BPK '45 itulah yang selama ini menjalin koordinasi dengan SLTA-SLTA di Kecamatan setempat serta muspika setempat. Biasanya setelah semua acara penyuluhan itu siap, penyuluh (pengurus) dari DHC BPK '45 datang sebagai pembicara.

Hal tersebut, lanjut Yunanto sudah dilakukan di beberapa SLTA dalam wilayah kerja DHR BPK '45. Selain Turen juga di Gondanglegi, Lawang dan sebagainya dan telah berlangsung sejak th 2017 hingga sekarang.

Yunanto lantas memberikan contoh tentang testimoni para guru dan pelajar di sejumlah  SLTA di Kecamatan Turen. "Setelah disuluh, mereka semakin memahami wawasan kebangsaan yang terkait dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila," ujarnya.

BPK ’45 adalah ormas independen dan non-partisan yang selama ini berusaha konsisten melestarikan nilai-nilai kejuangan Angkatan ’45 dalam mengembalikan wawasan kebangsaan yang selama ini terdegradasi.

Untuk mengembalikannya, DHC BPK'45 Kabupaten Malang berjuang keras antara lain  bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan mengadakan penyuluhan.  Sasarannya tentu saja generasi muda, yakni pelajar SLTA serta pengurus dan anggota karang taruna di desa-desa.

Materi yang diberikan tentang penanaman nilai-nilai luhur kebangsaan dan kejuangan yang diwariskan oleh para pejuang Angkatan ’45. Penguatan semangat persatuan sebagai warga satu bangsa yang merdeka dan berdaulat juga termasuk materi penyuluhan utama.

“Penyuluhan tentang nilai-nilai luhur semangat kejuangan Angkatan '45 kepada generasi muda itu harus terus-menerus dilakukan secara periodik dan berkesinambungan,” tutur Moch Geng Wahyudi.

Perjuangan DHC BPK'45 dalam mengembalikan kekuatan wawasan generasi muda tentang kebangsaan itulah yang diwujudkan dalam cerita wayang kulit Parikesit Jumeneng Ratu yang akan digelar dalam peringatan Hari Jadi ke 59, DHC BPK'45 di rumah Moch Geng Wahyudi, SH, MHum, Jl. Raya Golek 1, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES