Pendidikan

Kepala Madrasah di Afganistan Kunjungi 3 Sekolah di Kota Batu

Kamis, 21 Maret 2019 - 20:57 | 111.31k
Priyo Hendro , S.Pd (batik kuning) Kepala MI Assalam Desa Beji Kota Batu, M. Nawawi, M.Ag (Batik ungu) Kepala Kantor Kemenag Kota Batu, Wahidyar Penasehat Kementerian Pendididikan Afganistan dan Steward perwakilan USAID saat berkunjung ke MI Assalam.
Priyo Hendro , S.Pd (batik kuning) Kepala MI Assalam Desa Beji Kota Batu, M. Nawawi, M.Ag (Batik ungu) Kepala Kantor Kemenag Kota Batu, Wahidyar Penasehat Kementerian Pendididikan Afganistan dan Steward perwakilan USAID saat berkunjung ke MI Assalam.

TIMESINDONESIA, BATU – Menindaklanjuti kerjasama bilateral antara Republik Islam Afganistan dengan Indonesia yang sudah disepakati 2017 lalu, sejumlah kepala madrasah asal Afganistan bertandang ke tiga sekolah yang ada di Kota Batu, Kamis (21/3/2019).

Ketiga sekolah tersebut adalah SD Sumbergondo 2, SDN Punten 1 dan MI Assalam, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Kedatangan rombongan ini untuk  mempelajari model literasi yang dikembangkan oleh tiga sekolah tersebut, yang memungkinkan untuk diterapkan di Afganistan.

Penasehat Senior di Kementerian Pendidikan Afghanistan, Attaullah Wahidyar  mengatakan bahwa pendidikan di negerinya sangat berbeda dengan Indonesia. Ia tertarik model madrasah yang diterapkan oleh pemerintah RI. Bahkan sedikit heran bagaimana bisa madrasah menerapkan pelajaran umum di dalamnya, yang mana hal itu tidak berlaku di Afganistan.

kepsek-Afganistan.jpg

“Kami butuh referensi yang tepat dalam membangun sistem pendidikan Nasional di Afganistan. Sepertinya yang mudah kami jangkau dan cocok dengan karakter religi bangsa kami adalah madrasah seperti MI Assalam ini," tegas Wahidyar.

Sementara perwakilan Usaid Indonesia, Steward menjelaskan bahwa lembaganya sengaja memfasilitasi pihak Afganistan untuk melihat pendidikan di Indonesia, agar mereka mendapatkan bekal untuk bangkit membangun pendidikannya selepas konflik yang berkepanjangan di Afganistan.

Kedatangan para guru dari Afganistan ini membuat bangga. Kepala Kantor Kemenag Kota Batu, M. Nawawi, M.Ag mengatakan sangat bangga dengan keberadaan madrasah di Kota Batu yang memiliki potensi keunggulan yang beragam, sehingga dapat jadi rujukan negara lain.

Hal senada dikemukakan juga oleh Kepala Sekolah MI Assalam, Priyo Hendro, S.Pd. "Ini menjadi energi semangat tersendiri bagi kami untuk terus lebih baik," katanya.

Yang terpenting adalah bagaimana kondisi madrasah bisa dipertahanan serta terus ditingkatkan kualitasnya.

Kementrian Pendidikan Afganistan memang ingin mempelajari sistem pendidikan di Indonesia guna memperbaiki sistem pendidikan di negaranya. Untuk itu 16 orang dari rombongan Kemendik Afganistan bersama Usaid mengunjungi 3 sekolah di Kota Batu.

Mereka mengapresiasi kesetaraan gender dalam sistem pendidikan di Kota Batu pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

"Di Afganistan, dulu tidak ada perempuan yang bersekolah. Tapi sekarang sudah 10 juta anak-anak yang bersekolah, dan 40 persennya adalah perempuan,"ujar Wahidyar.

kepsek-Afganistan-2.jpg

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyampaikan kepada rombongan bahwa Pemkot Batu telah menyiapkan beasiswa bagi para pelajar Kota Batu yang berprestasi.

Beasiswa ini tidak hanya untuk meneruskan ke jenjang sarjana atau S1, tetapi juga ke jenjang master atau S2.

"Bahkan kita (Pemkot Batu) juga menyiapkan beasiswa untuk belajar ke luar negeri. Di antaranya, ke Negara Rusia, Perancis, China, Rumania, Arab Saudi, dan beberapa Negara lainnya," ujar Dewanti.

Kunjungan kepala madrasah asal Afganistan ke 3 sekolah yang ada di Kota Batu adalah bentuk kerjasama bilateral antara Republik Islam Afganistan dengan Indonesia yang sudah disepakati 2017 lalu. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES