TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, politik bukan hanya sekedar partai politik (parpol). Bahkan dalam agama, dimensi politik sangat kuat. PP Muhammadiyah ambil tiga peran dalam hal politik.
"Politik itu dimaknai sangat luas bukan hanya parpol, dan parpol hanya instrumen politik saja," ujarnya dalam sebuah diskusi bertajuk 'Inspirasi Nilai Agama dalam Politik' di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Sebagai gerakan dakwah lanjutnya, Muhammadiyah memiliki sifat politik yang kuat bahkan lebih dari parpol. Dirinya juga menegaskan jika organisasi Islam itu bukanlah anti politik. Buktinya banyak kader Muhammadiyah yang bergabung dalam parpol seperti PDIP, PKB, PPP dan parpol lainnya.
Lebih lanjut, Muhammadiyah ambil tiga peran dalam politik. Pertama, making opinion. "Bisa dengan cara kita berikan masukan. Kalau parpol opininya kan sesuai agenda partai tapi kalau Muhammadiyah adalah agenda bangsa," ucapnya.
Kemudian yang kedua, political lobby yang disertai adanya pendekatan yang sifatnya personal. Ketiga, political pressure. Di mana kata dia, Muhammadiyah bukan organisasi yang pandai berdemo. Namun memiliki organisasi yang amal usahanya melalui demo.
"Hampir semua yang kita (PP Muhammadiyah) lakukan tidak keluar dari produk Undang-Undang yang berlaku," tukasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |