Peristiwa Daerah

DPPKB Bondowoso Hanya Serap 52 Persen Dana Pusat, Ini Penyebabnya

Kamis, 21 Maret 2019 - 10:26 | 58.33k
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso, Nunung Setianingsih (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso, Nunung Setianingsih (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso mendapat nana dari pusat berupa Dana Anggaran Khusus (DAK), sekitar 7,5 miliar. Dari jumlah itu, hanya 52 persen yang mampu diserap oleh DPPKB Bondowoso.

Kepala Dinas PPKB Bondowoso, Nunung Setianingsih mengatakan, rendahnya serapan DAK itu adalah karena dana pusat itu berbeda dengan OPD lain.

Dana  pusat yang diberikan ke daerah tidak bisa dilakukan OPD di kabupaten. Melainkan untuk memfasilitasi penyuluh KB di 23 kecamatan. Hal ini mengingat penyuluh KB sejak 2018 kemarin telah menjadi pegawai pemerintah pusat.

Di samping itu,  waktu untuk penyerapan sangat singkat, karena kegiatan DAK 2018 itu baru bisa mulai dilakukan pada bulan Juni.

“Penyuluh KB, sekarang mereka adalah pegawai pusat, bukan pegawai daerah sejak tahun 2018, mereka semua fasilitasnya dari pusat,” katanya.

Nunung mejelaskan, kalau di PPKB itu ada dana DAK Rp 7,5 milliar, itu bukan senang-senang, karena pusat memberikan dana ke dinas, namun tidak bisa diserap keseluruhan, yakni hanya 52 persen.

Menurut Nunung, anggaran tersebut diberikan karena itu program nasional, dan itu secara nasional semua kabupaten tak bisa menyerap hingga 100 persen.

“Kalau temen-temen mungkin guyonan, kenapa itu DAK tidak bisa diserap, wong itu sulit nyari anggaran. Kami tidak sulit nyari anggaran. Anggaran itu dikasih. Kami tidak minta, langsung digerojok anggaran sekian banyak. Bayangkan Rp 7,5 milliar untuk kegiatan 23 kecamatan,” akunya.

Pada tahun 2019 ini, pihaknya sudah mengetahui aturan-aturan yang harus dilaksanakan. Kemudian jadwal kegiatan sudah bisa dilakukan per Maret, sementara tahun 2018 kemarin baru bisa dimulai pada bulan Juni.

“Maret sudah kita mulai, teman-teman lapangan loh maksudnya, bukan OPDnya,” katanya.

Nunung mengaku optimistis pada DAK dari pusat 2019 ini, DPPKB Bondowoso bisa menyerap lebih dari tahun sebelumnya, bahkan ditargetkan bisa mencapai 80 persen.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES