Peristiwa Daerah

BPJS Kesehatan Jember Masih Butuh Puluhan Kader JKN

Rabu, 20 Maret 2019 - 22:58 | 115.58k
Kader JKN saat membagikan pengalamannya kepada wartawan dalam media gathering BPJS Kesehatan Cabang Jember di Sukorambi, Jember, Rabu (20/3/2019). (FOTO: Dody Ayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Kader JKN saat membagikan pengalamannya kepada wartawan dalam media gathering BPJS Kesehatan Cabang Jember di Sukorambi, Jember, Rabu (20/3/2019). (FOTO: Dody Ayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – BPJS Kesehatan Cabang Jember masih membutuhkan puluhan Kader JKN. Mereka akan bertugas memaksimalkan iuran dari peserta JKN-KIS di wilayah Jember dan Lumajang.

Hal tersebut diungkapkan Pps Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember Ary Udiyanto kepada sejumlah awak media di Sukorambi, Jember, Rabu (20/3/2019).

Ary mengatakan, BPJS Kesehatan Cabang Jember telah menetapkan kuota sebanyak 73 Kader JKN.

"Namun sampai sekarang baru ada 47 Kader JKN. Jadi masih sisa 26 kuota lagi," ungkap Ary.

Dia menerangkan, jumlah Kader JKN yang ada selama ini tidak pernah utuh sesuai kuota. Pasalnya, tidak sedikit kader yang tidak mampu menjalankan kewajibannya atau tidak layak dipertahakan setelah dievaluasi.

"Banyak yang tidak mampu atau mentalnya nggak kuat karena harus menghadapi orang-orang yang bermacam-macam. Ada yang dimarahi, diusir, dan sebagainya. Jadi Kader JKN mentalnya harus kuat," ujarnya.

Selain itu, dia menerangkan bahwa tugas utama Kader JKN yakni melakukan penagihan iuran secara langsung ke rumah-rumah warga yang menjadi peserta JKN-KIS di wilayah yang sudah ditentukan. Di samping itu, mereka juga harus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya ikut Program JKN-KIS.

Persyaratan untuk menjadi Kader JKN tidak sulit. Ary mengatakan, siapapun boleh mendaftar sebagai Kader JKN dengan persyaratan umum di antaranya pendidikan minimal SMA atau sederajat.

"Usia hingga 60 tahun, silahkan datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk daftar. Jam kerja Kader JKN juga fleksibel. Mau Sabtu, Minggu kerja silahkan. Cocok buat kerja sampingan," tuturnya.

Salah satu Kader JKN di Jember, Dewi Natalia mengatakan bahwa dirinya banyak memiliki pengalaman dengan menjadi Kader JKN. "Saya bertemu banyak orang, banyak teman, dan relasi dengan berbagai karakternya," ujar Dewi yang sudah menjadi Kader JKN sejak Mei 2018 lalu.

Dewi juga mengatakan, sebagai Kader JKN dirinya ditugaskan di 10 desa di Kecamatan Umbulsari, Jember. "Semua sudah saya datangi. Tidak cuma menagih tapi kami juga mengedukasi masyarakat tentang JKN-KIS ini," imbuh perempuan yang juga ibu rumah tangga ini.

Senada, Illia Hasanah, Kader JKN lainnya mengatakan bahwa menjadi kader harus memiliki mental dan keberanian yang kuat. Bagaimana tidak, pasalya tidak jarang seorang Kader JKN seperti dirinya harus menerima penolakan dari masyarakat di tempat tugasnya.

"Saya sendiri pernah dikejar anjing karena saat mau masuk rumah warga peserta JKN-KIS, ternyata anjingnya dulu yang keluar. Saya juga mau dipukuli warga yang enggan membayar iuran," kenang Kader JKN yang bertugas di 7 desa di Kecamatan Ajung, Jember itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES