Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Berkenalan dengan Fadil, Alumni Unisma yang Jalin Kerjasama dengan Kemenlu Belanda

Rabu, 20 Maret 2019 - 08:40 | 189.43k
(FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
(FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa adalah aset utama bangsa ini. Jika kita masih memegang penuh keyakinan bahwa kehebatan pemimpin itu terletak pada generasi berikutnya, maka mamajukan mahasiswa adalah kunci utama dan pertama. Hal itu diungkapkan oleh M. Fadil Kirom, S.Pt., alumni Universitas Islam Malang.

Fadil kini banyak berkecimpung dalam pendampingan petani di Jawa Tengah yakni di Sekretaris Umum Yayasan Jateng Berdikari.

"Mahasiswa harus disiapkan yang tidak hanya kuat dari sisi intelektualitasnya, tapi juga kuat dari sisi spiritualitas dan leadershipnya," jelas Fadil.

Alumni-Unisma-Malang2.jpg

Fadil Kirom tercatat sebagai mahasiswa Unisma dari tahun 1998-2006 di Fakultas Peternakan. Selama menjadi mahasiswa Unisma.  Fadil merupakan mahasiswa dengan segudang aktivitas. Puncaknya adalah sebagai Presiden Mahasiswa Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Unisma tahun 2002.

Selain itu Ketua Komisariat PMII Unisma juga dipegangnya sampai akhirnya menjadi pengurus PMII Cabang Malang. Pengalaman dan kematangan berorganisasi inilah mengantarkan jejak hidupnya dikemudian hari.

Pria asal Brebes kelahiran 15/08/1980 ini kini tercatat sebagai Sekretaris umum Yayasan Jateng Berdikari, PW GP Ansor Bidang Pertanian, dan berbagai kegiatan pendampingan sosial kemasyarakatan.

Sehari-hari yang dilakukan adalah pendampingan petani di 30 Kab. Jawa Tengah. Atas kiprahnya, saat ini lembaganya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Belanda dalam pengembangan beras premium di Jawa tengah juga bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng.

Fadil mengaku bangga dapat mengenyam pendidikan di Unisma. “Bagi saya Unisma adalah kampus perpaduan antara spirit Aswaja An Nahdliyah, intelektualitas dan profesionalitas. Bahan dasar santri menjadi pembeda dan keunggulan tersendiri dalam menjaga watak keislaman, kebangsaan dan semangat dalam bekerja untuk meraih cita-cita. Kuatnya Solidaritas alumni Unisma merupakan bagian dari konsekuensi sebuah kampus yang mampu memadukan gaya pesantren dan universitas,” bebernya.

Alumni-Unisma-Malang3.jpg

Dalam catatan yang disampaikan kepada Unisma, Fadil mengucapkan terima kasih atas konsistensi Unisma dalam menjaga dan mengawal Aswaja An Nahdliyah, Pancasila, NKRI, dan UUD 1945.

“Terima kasih Unisma Malang yang telah menumbuhkan semangat keberanian dan kepedulian terhadap sesama tanpa meninggalkan tanggung jawab pribadi dan keluarga. Semoga ke depan semakin berprestasi dan jangan pernah berpuas diri. Jaga selalu Aswaja An Nahdliyah, Pancasila, NKRI dan UUD 1945,” ungkap Fadil dengan senyum khasnya.(*)MALANG - Mahasiswa adalah aset utama bangsa ini. Jika kita masih memegang penuh keyakinan bahwa kehebatan pemimpin itu terletak pada generasi berikutnya, maka mamajukan mahasiswa adalah kunci utama dan pertama. Hal itu diungkapkan oleh M. Fadil Kirom, S.Pt., alumni Universitas Islam Malang.

Fadil kini banyak berkecimpung dalam pendampingan petani di Jawa Tengah yakni di Sekretaris Umum Yayasan Jateng Berdikari.

"Mahasiswa harus disiapkan yang tidak hanya kuat dari sisi intelektualitasnya, tapi juga kuat dari sisi spiritualitas dan leadershipnya," jelas Fadil.

Fadil Kirom tercatat sebagai mahasiswa Unisma dari tahun 1998-2006 di Fakultas Peternakan. Selama menjadi mahasiswa Unisma.  Fadil merupakan mahasiswa dengan segudang aktivitas. Puncaknya adalah sebagai Presiden Mahasiswa Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Unisma tahun 2002.

Selain itu Ketua Komisariat PMII Unisma juga dipegangnya sampai akhirnya menjadi pengurus PMII Cabang Malang. Pengalaman dan kematangan berorganisasi inilah mengantarkan jejak hidupnya dikemudian hari.

Pria asal Brebes kelahiran 15/08/1980 ini kini tercatat sebagai Sekretaris umum Yayasan Jateng Berdikari, PW GP Ansor Bidang Pertanian, dan berbagai kegiatan pendampingan sosial kemasyarakatan.

Sehari-hari yang dilakukan adalah pendampingan petani di 30 Kab. Jawa Tengah. Atas kiprahnya, saat ini lembaganya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Belanda dalam pengembangan beras premium di Jawa tengah juga bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng.

Fadil mengaku bangga dapat mengenyam pendidikan di Unisma. “Bagi saya Unisma adalah kampus perpaduan antara spirit Aswaja An Nahdliyah, intelektualitas dan profesionalitas. Bahan dasar santri menjadi pembeda dan keunggulan tersendiri dalam menjaga watak keislaman, kebangsaan dan semangat dalam bekerja untuk meraih cita-cita. Kuatnya Solidaritas alumni Unisma merupakan bagian dari konsekuensi sebuah kampus yang mampu memadukan gaya pesantren dan universitas,” bebernya.

Dalam catatan yang disampaikan kepada Unisma, Fadil mengucapkan terima kasih atas konsistensi Unisma dalam menjaga dan mengawal Aswaja An Nahdliyah, Pancasila, NKRI, dan UUD 1945.

“Terima kasih Unisma Malang yang telah menumbuhkan semangat keberanian dan kepedulian terhadap sesama tanpa meninggalkan tanggung jawab pribadi dan keluarga. Semoga ke depan semakin berprestasi dan jangan pernah berpuas diri. Jaga selalu Aswaja An Nahdliyah, Pancasila, NKRI dan UUD 1945,” ungkap Fadil dengan senyum khasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES