Ekonomi

Mulai Jadi Primadona, Ini Tantangan Bupati Lamongan Fadeli pada Produsen Benih

Rabu, 20 Maret 2019 - 14:22 | 62.03k
Bupati Lamongan, Fadeli, bersama Sekkab, Kepala Dinas Pertanian Lamongan dan Camat Sugio melakukan Panen Raya Padi Hibrida di Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio, Rabu (20/3/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan, Fadeli, bersama Sekkab, Kepala Dinas Pertanian Lamongan dan Camat Sugio melakukan Panen Raya Padi Hibrida di Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio, Rabu (20/3/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANBupati Lamongan Fadeli menyebut benih padi Hibrida mulai menjadi primadona baru bagi petani di Kabupaten Lamongan.

Menurut Fadeli, dari total luas lahan tanam padi di Kabupaten Lamongan yang berada di atas 157 ribu hektare, tahun ini penggunaan benih padi jenis Hibrida telah mencapai 11.500 hektare.

Panen-Raya-Padi-Hibrida-3.jpg

"Sebanyak 500 hektare diantaranya berada di Kecamatan Sugio," kata Fadeli, usai melakukan Panen Raya Padi Hibrida di Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio, Rabu (20/3/2019).

Banyaknya petani yang menanam padi jenis Hibrida, kata Fadeli, karena padi Hibrida dinilai memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan padi jenis lain.

"Padahal dengan perlakuan yang sama dengan padi jenis Inhibrida, produktivitas jenis Hibrida jauh lebih tinggi," tuturnya.

Fadeli menjelaskan, dari hasil panen raya padi Hibrida di Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio teesebut, produktivitasnya rata-rata mencapai 11,6 ton perhektare, sementara jenis Inhibrida yang rata-rata 7,3 hingga 7,5 ton perhektare.

Panen-Raya-Padi-Hibrida-2.jpg

"Jika produksi berlipat lebih tinggi, tentunya memberi keuntungan yang lebih bagi petani. Harapannya, kesejahteraan petani semakin meningkat, sebagaimana yang tergambarkan dari terus meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) di Lamongan," ujar Bupati Fadeli.

Ia menyebut, NTP di Lamongan tahun 2018 berada di angka 104,7. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 yang masih berada di angka 102,18.

"Kalau kita bisa 11 ton lebih dengan padi hibrida, kenapa masih menanam yang 7 ton bahkan kurang,"  ujarnya.

Oleh karena itu, Fadeli menantang Produsen benih padi Hibrida untuk menjamin ketersediaan benih bagi petani di Lamongan, sebab dia cukup optimis kedepannya akan semakin banyak petani di Lamongan yang menanam padi Hibrida.

"Jangan sampai nanti saat petani Lamongan semakin banyak yang mau menanam padi Hibirida, benihnya sulit dicari," kata Bupati Lamongan Fadeli ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES