Peristiwa Nasional

Diguyur Abu Vulkanik Bromo, Petani Sayur Tengger Langsung Panen 

Rabu, 20 Maret 2019 - 12:58 | 221.78k
Aktifitas panen sayur kol di lereng tengger. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Aktifitas panen sayur kol di lereng tengger. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Guyuran abu vulkanik Bromo di kawasan lereng Gunung Bromo, membuat petani sayur kol langsung panen. Walaupun saat ini, harga sayur kol tersebut sangat murah. Petani khawatir, guyuran abu vulkanik bisa membuat tanaman rusak.

Hingga saat ini, guyuran abu vulkanik masih melanda sebagian desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan informasi terbaru, dari laman Magma Indonesia, saat ini asap kawah bromo mengarah ke desa Ngadirejo dan Sariwani.

Asap kawah teramati bertekanan lemah, sedang, hingga kuat. Berwarna putih, kelabu dan coklat. Dengan intensitas sedang dan tebal, setinggi 50 hingga 1200 meter di atas puncak kawah.

Menurut keterangan salah satu petani sayur kol di Ngadisari, Fandi menyebut, sebaran abu vulkanik yang menempel di daun tanaman, bisa menyebabkan kerusakan.

“Beruntung saat ini tidak begitu parah paparan abu vulkaniknya.  Selain itu, masih terbantu adanya guyuran hujan deras, sesaat setelah guyuran abu vulkanik. Sehingga membersihkan debu yang menempel,” ujarnya, Rabu (20/3/2019).

Petani yang lahannya berada di tepi jalan, memilih memanen sayur kol. Dari pada rusak karena abu vulkanik. Walaupun harganya saat ini sangat murah dan merugikan petani.

“Kalau lahannya berada di puncak bukit atau dibawah lembah, ya mending dibiarkan saja. Karena antara hasil dengan ongkos angkutnya tidak sebanding,” tutur petani sayur kol yang lain, Kermat.

Saat ini, harga sayur kol berkisar antara Rp 300 hingga Rp 500 perkilogram. Padahal normalnya, harga sayur kol di kawasan Tengger mencapai Rp 1000 perkilogram. Sebaran abu vulkanik sendiri, tergantung dengan arah mata angin dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Sejauh ini, masyarakat maupun wisatawan masih beraktivitas normal, di kawasan wisata Bromo. Dengan jarak aman satu kilometer dari puncak kawah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES