Empat Desa di Sumber Dihujani Abu Vulkanik Gunung Bromo

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Samburan abu vulkanik Gunung Bromo, menghujani sejumlah desa di Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Rabu (30/3/2019). Desa Wonokerso, Sumberanom, Ledokombo dan Pandansari dilaporkan hujan abu vulkanik.

Sudir Supriadi, perangkat Desa Wonokerso mengatakan, guyuran hujan abu terjadi sejak pagi. Hingga siang, guyuran masih berlangsung. Cuaca juga gerimis.

Dari informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, hujan abu di Desa Wonokerso kali ini bukan yang pertama. Minggu (17/3/2019), hujan abu vulkanik juga mengguyur desa di sebelah timur Gunung Bromo tersebut. Tapi lebih tipis.

Bagi warga, hujan abu dinilai mengganggu. Meski demikian, mereka tetap beraktifitas seperti biasa. Tidak lantas mendekam di dalam ruangan.

"Paling-paling pakai masker, sarung atau kain seadanya sebagai penutup hidung. Setelah itu, pergi ke ladang seperti biasa," katanya kepada TIMES Indonesia.

Bagi tanaman, menurut Sudir dampaknya tergantung pada jenis abu vulkanik dan durasinya. Bila warna abu kekuning-kuningan, tanaman warga bisa rusak. "Kalau ireng (hitam, Red), sik iso bertahan (masih bisa bertahan, Red)," terangnya berdasarkan pengalaman erupsi sebelumnya.

Berdasarkan laporan PVMBG hingga pukul 06.00 WIB, asap kawah Gunung Bromo bertekanan lemah, sedang, hingga kuat. Teramati berwarna putih, kelabu, dan coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50-1000 meter dari puncak kawah. 

Pos Pengamatan Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, *Kabupaten Probolinggo*, yang sebelumnya diguyur hujan abu, hari ini tidak. Bau belerang dari abu vulkanik Gunung Bromo tercium dengan intensitas ringan hingga sedang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement