Ekonomi

Giliran Rombongan Komisi X DPR RI Kunjungi Industri Kreatif Banyuwangi

Rabu, 20 Maret 2019 - 10:45 | 45.60k
Kunjungan Kerja Rombongan Komisi X DPR RI Ke Banyuwangi. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Kunjungan Kerja Rombongan Komisi X DPR RI Ke Banyuwangi. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kunjungan Kerja Spesifik Bidang Ekonomi Kreatif Komisi X DPR RI ke Kabupaten Banyuwangi untuk melihat pencapaian kemajuan ekonomi dibidang Industri Kreatif Banyuwangi.

Rombongan parlemen tersebut sengaja datang ke Banyuwangi untuk mengetahui strategi pengembangan ekonomi kreatif yang ada di kabupaten Banyuwangi dan mencari aspirasi masukan oleh para pelaku ekonomi kreatif Banyuwangi sebagai bahan diskusi penyusunan rancangan undang - undang (RUU) tentang ekonomi kreatif.

Komisi-X-DPR-Banyuwangi-2.jpg

"Kami fokus ingin mengetahui budaya ekonomi kreatif di Banyuwangi terkait beberapa hal. Mulai dari infrastruktur, model pendampingan, proses pengajuan hak kekayaan intelektual, hingga strategi pemkab dalam memajukan sektor ini,” ungkap Wakil Ketua Komisi X Reni Marlinawati. Rabu, (20/03/2019)

Reni juga menambahkan bahwa saat ini sektor pariwisata menduduki posisi kedua penyumbang devisa terbesar Indonesia setelah kelapa sawit, mengalahkan minyak dan gas. Itu sebabnya, ekonomi kreatif sebagai penopang sektor pariwisata juga menjadi hal yang sangat penting dan perlu terus dikembangkan.

Pada kunjungannya selasa kemarin tanggal 19 Maret 2019, Reni datang bersama 10 orang rombonganya. Selain itu termasuk Direktur Standarisasi dan Regulasi Bekraf, Sabar Tua. Mereka mengelilingi beberapa titik lokasi yang menjadi model percontohan pembangunan Banyuwangi, seperti mengunjungi Mall Pelayanan Publik, Pendopo Sabha Swagata Blambangan, rumah osing sanggar genjah arum dan bertemu beberapa pelaku ekonomi kreati Banyuwangi.

Banyuwangi sendiri memiliki Industri Kecil Menengah (IKM) sebanyak 17.000, dengan memberikan kemudahan - kemudahan dalam proses perizinan dan pendampingan terhadap produk yang mereka buat.

Komisi-X-DPR-Banyuwangi-3.jpg

"Kurun waktu 7 tahun lalu, kami memilih konsep ekowisata sebagai arah pembangunan Banyuwangi, karena kekuatan kami terletak pada alam dan budaya. Untuk mendukung sektor pariwisata, kami juga terus mengembangkan sektor pendukung dan penopang lainnya, yang salah satunya adalah ekonomi kreatif,” pungkas Suyanto Waspo Tondo Wicaksono sebagai Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Banyuwangi.

Kaitannya mendorong bidang ekonomi kreatif, pemerintah kabupaten (pemkab) Banyuwangi telah melakukan berbagai strategi dan inovasi. Selain rutin memberikan pelatihan, bantuan akses permodalan, dan fasilitasi pengajuan hak kekayaan intelektual, pemkab juga menggagas digital market place ‘Banyuwangi Mal’ untuk memfasilitasi pemasaran produk UKM lokal serta rencananya akan meluncurkan coworking space di Taman Sayu Wiwit sebagai bagian Industri Kreatif Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES