Peristiwa Internasional

Istrinya Meninggal Tertembak, Farhid Ahmed Kirim Salam Cinta ke Brenton Tarrant

Selasa, 19 Maret 2019 - 18:48 | 201.39k
Farhid Ahmed berpose dengan foto istrinya Husna, yang tewas dalam serangan di Masji Al Noor Christchurch, Selandia Baru (FOTO: Reuters/Edgar Su)
Farhid Ahmed berpose dengan foto istrinya Husna, yang tewas dalam serangan di Masji Al Noor Christchurch, Selandia Baru (FOTO: Reuters/Edgar Su)

TIMESINDONESIA, JAKARTAFarhid Ahmed, seorang pria disabilitas berusia 59 tahun berhasil selamat dari pembantaian di masjid Al Noor Christchurch, tetapi Husna istrinya terbunuh. Meski begitu, Ahmed mengaku ingin bertemu dengan penembak sang istri, Brenton Tarrant. Dan mengatakan kepadanya, "Aku masih mencintaimu."

"Saya ingin memberikan pesan kepada orang yang melakukan ini, atau jika dia memiliki teman yang juga berpikir seperti ini: Saya masih mencintaimu," kata Ahmed saat diwawancarai Reuters.

"Saya tidak setuju dengan apa yang Anda lakukan. Anda (Brenton Tarrant) mengambil keputusan yang salah, arah yang salah, tetapi saya ingin percaya pada Anda. Bahwa Anda memiliki potensi besar di hati Anda,” imbuhnya.

Ahmed, yang menggunakan kursi roda akibat tabrakan mobil, berada di masjid Al Noor saat kejadian penembakan itu terjadi. Pada Jumat kelabu itu, dia tidak berada di ruangan utama di dalam masjid, tetapi di ruang antre dengan seorang teman.

“Saat itu aku menyadari dua hal. Satu, jelas itu suara tembakan, dan dua, ini hari terakhir saya, Karena dalam situasi itu, dengan kursi roda, mustahil untuk keluar," kata Ahmed memberi kesaksian.

Tetapi beruntung bagi suami Husna tersebut, Brenton Tarrant (pelaku teror) tidak memasuki ruangan itu, sehingga ia bisa melarikan diri ke tempat parkir sambil menyaksikan pembantaian tersebut dari belakang sebuah mobil.

"Orang-orang berteriak dan bergegas keluar. Ketika mereka datang, mereka panik, saya melihat beberapa orang berdarah, beberapa orang tertatih-tatih," katanya.

Setelah pria bersenjata itu pergi untuk melanjutkan amukannya di masjid lain, Ahmed kembali ke dalam gedung. "Itu tidak bisa dipercaya," katanya.

"Di sisi kanan, biasanya di mana aku berdoa, begitu banyak mayat."

Mereka yang terluka akibat tembakan Brenton Tarrant berteriak. Ahmed menghibur mereka sampai polisi tiba. "Pada waktu itu saya tidak tahu bahwa mayat istri saya ada di ruang lain," ujar Farhid Ahmed (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES