Banjir Bandang dan Longsor di Jayapura, BNPB: 89 Orang Meninggal

TIMESINDONESIA, JAYAPURA – Jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di Jayapura, Provinsi Papua bertambah. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melaporkan hingga Selasa (19/3/2019) pagi, sebanyak 89 orang meninggal. 

Posko Induk Tanggap Darurat mencatat, korban meninggal itu terdiri dari 82 korban banjir bandang di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, dan 7 korban meninggal akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura.
 
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, pada Senin (18/3/2019), tim SAR gabungan berhasil menemukan 13 jenazah. Rinciannya, 4 jenasah di Kampung Sereh Tua, 2 jenasah di Danau Sentani, 3 jenasah di BTN, 2 jenasah di BTN Nauli 2, 1 jenasah di BTN Citra Buana, dan 1 jenasah di Kampung Hobong. 

"Tim SAR gabungan akan terus mencari korban karena diperkirakan masih ada korban yang belum ditemukan," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3/2019).

Sementara, jumlah korban hilang, sesuai laporan dari keluarga dan masyarakat, sebanyak 74 orang. Rinciannya, 34 orang dari Kampung Milinik; 20 orang dari BTN Gajah Mada; 7 orang dari Komplek Perumahan Inauli; 4 orang dari Kampung Bambar; 2 orang dari BTN Bintang Timur; 1 orang dari Sosial; 1 orang dari Komba; dan 3 orang dari Taruna Sosial.

Sutopo juga melaporkan, sebanyak 159 orang luka-luka yaitu luka-luka 84 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.  

Untuk korban pengungsi akibat banjir bandang di Sentani dan longsor di Jayapura, dilaporkan terus bertambah. Sutopo BNPB mengatakan, banyak masyarakat yang memilih tinggal di pengungsian karena trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan. "Akibatnya di beberapa titik pengungsian berjubel pengungsi," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement