Peristiwa Internasional

Dwi Hari Cahyono Nilai Penembakan di Selandia Baru Merupakan Terorisme yang Sebenarnya

Minggu, 17 Maret 2019 - 16:55 | 164.77k
Dwi Hari Cahyono (FOTO: Istimewa)
Dwi Hari Cahyono (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) Dwi Hari Cahyono S.Hut mengutuk keras aksi penembakan puluhan umat Muslim di Masjid Selandia Baru.

Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil Malang Raya ini menyebut aksi itu merupakan bentuk terorisme yang sebenarnya bagi umat Muslim di Selandia Baru.

"Saya mengutuk keras penembakan ini. Bahkan ini merupakan aksi terorisme yang nyata terhadap umat Muslim," ujar Dwi Hari Cahyono S.Hut kepada TIMES Indonesia, Minggu (17/3/2019).

Meski peristiwa itu berpotensi menarik kemarahan umat Islam, dia mengimbau supaya umat Islam dimanapun berada supaya tidak terprovokasi. Khusunya umat Islam yang ada di Indonesia, tidak boleh terpancing dengan provokasi yang akan merugikan umat Islam itu sendiri.

"Umat muslim jangan terpancing tetap tenang, kita lawan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama manapun tetap menunjukkan sikap sebagai agama yang rakhmatan lilalamin," paparnya.

Direktur Utama perusahaan Properti PT Jagad Karya Utama ini turut berbelasungkawa kepada seluruh keluarga korban penembakan tersebut. "Terlebih ada Warga Negara Indonesia yang turut menjadi korban penembakan tersebut, saya mengucapkan bela sungkawa dan rasa duka terdalam," terangnya

Selanjutnya, dia mendorong kepada pemerintah Indonesia dan KBRI untuk memberikan perlindungan kepada seluruh WNI yang ada di Indonesia 

Dwi Hari Cahyono yang merupakan politikua PKS ini juga tiada hentinya berpesan kepada umat Muslim untuk tidak terpancing dengan aksi penembakan terhadap umat Muslim di Selandia Baru tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES