Glutera News

Menstruasi Terlambat? Ini 10 Penyebabnya

Minggu, 17 Maret 2019 - 15:05 | 177.00k
(FOTO: Glutera News)
(FOTO: Glutera News)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan pada tubuh wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Namun bukan berarti jika tidak haid atau menstruasi terlambat, seorang wanita sudah pasti hamil. Menstruasi terlambat juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti stres, merokok, penyakit tertentu, hingga efek samping kontrasepsi hormonal.

Siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda. Panjang siklus menstruasi yang normal adalah 21-35 hari, dihitung dari hari pertama menstruasi bulan ini, hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi biasanya sama setiap bulannya, namun ada juga saat-saat di mana haid datang terlambat.

Jika menstruasi mundur dari waktu biasa, bisa jadi itu dikarenakan oleh salah satu alasan berikut ini.

1. Stres

Ketika stres, hormon dan bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, yaitu hipotalamus, akan terganggu. Selain itu, berat badan bisa naik atau turun secara drastis sebagai akibat dari stres. Itu semua dapat memengaruhi siklus menstruasi. Jika menstruasi terlambat disebabkan oleh stress, disarankan untuk berlatih teknik relaksasi, mengubah gaya hidup, dan rutin berolahraga agar siklus haid kembali lancar.

2. Obesitas

Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormonal pada wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan indeks massa tubuh 25–30, atau lebih dari 30, memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.

3. Berat badan turun

Menstruasi terlambat kemungkinan dialami oleh perempuan dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Jika berat badan Anda kurang 10 persen dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi pun terhenti. Mengobati gangguan makan dan menaikkan berat badan secara sehat dapat mengembalikan siklus haid yang normal.

4. Hormon prolaktin berlebih

Menstruasi terlambat dapat disebabkan oleh produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa menyusui, namun bisa juga terjadi akibat kondisi medis tertentu, misalnya penyakit ginjal dan tumor kelenjar pituitari di otak. Peningkatan hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja hormon lain yang berperan dalam proses menstruasi, yaitu estrogen dan progesteron.

5. Alat kontrasepsi

Pil KB atau pil pencegah kehamilan mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah indung telur melepaskan sel telur. Dibutuhkan waktu hingga enam bulan agar siklus menstruasi kembali konsisten setelah berhenti mengonsumsi pil KB.

6. Sindrom ovarim polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS)

PCOS adalah suatu kondisi di mana terdapat kelainan pada hormon dan sistem metabolisme sehingga fungsi indung telur terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan menstruasi terlambat atau tidak menstruasi sama sekali, dan dapat memengaruhi kesuburan.

Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, namun diduga PCOS berhubungan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik.

7. Penyakit kronis

Diabetes dan penyakit celiac dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Gula darah yang tidak stabil terkait erat dengan perubahan hormon. Karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat menstruasi menjadi tidak teratur. Sedangkan penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting, hingga menyebabkan menstruasi terlambat.

8. Masalah tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh. Jika hormon ini tidak bekerja dengan baik, menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar tiroid bermasalah dapat dikenali dengan gejala berupa tubuh merasa sangat kelelahan, berat badan cepat berubah, rambut rontok, dan sensitif terhadap suhu panas atau dingin. Namun jangan khawatir, masalah pada tiroid dapat ditangani dengan obat-obatan dan operasi.

9. Menopause dini

Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia 40 tahun ke bawah. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini. Menopause menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hasilnya menstruasi terlambat atau bahkan terhenti sama sekali.

10. Merokok

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi, salah satunya adalah menstruasi terlambat. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.

Menstruasi terlambat mungkin dianggap sebagai hal yang tidak menakutkan oleh beberapa wanita. Padahal kondisi tersebut juga dapat menjadi gejala beberapa kondisi dan penyakit serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila Anda mengalami menstruasi terlambat atau gangguan menstruasi lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES