Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto Berencana Dirikan Belasan Pabrik Gula
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia akan mendirikan belasan pabrik gula supaya swasembada gula bisa tercapai pada 2020 mendatang.
“Ada 12 pabrik baru yang akan didirikan di Jawa dan luar Jawa dan semuanya akan diberikan insentif oleh pemerintah,” kata Airlangga, seusai berdialog dengan petani tebu dan sopir angkutan tebu di PT KTM (Kebun Tebu Mas), Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Sabtu, (16/3/2019).
Airlangga mengatakan, produksi gula nasional saat ini hanya 2 juta ton, jauh dari angka konsumsi gula yang mencapai 6 juta ton setahunnya. “Pemerintah mendorong, agar ketergantungan terhadap gula ravinasi terkurang,” ucapnya.
Airlangga membeberkan, Jawa Timur merupakan daerah yang menjadi pemasok untuk mewujudkan swasembada gula nasional, sebab di Jawa Timur menjadi penghasil gula.
“Gula ini industri unggulan di Jawa Timur, dan dengan kondisi geografis diandalkan sangat cocok industri gula,” ujar Airlangga.
Tak hanya itu, melalui gula yang merupakan bahan untuk membuat makanan olahan, pemerintah akan memaksimalkan ekspor produk makanan dan minuman.
“Jadi inikan (gula) bahan baku untuk makanan dan minuman. Jadi makanan dan minuman menjadi target ekspor dan merupakan salah satu ekspor andalan,” tuturnya.
Menurut Airlangga, makanan dan minuman menjadi andalan yang akan terus didorong untuk eksport. “Beberapa seperti minuman-minuman kopi itu kita menjadi salah satu eksportir terbesar,” ujarnya.
Adanya industri yang mensuport ekspor makanan dan minuman ini, akan banyak menyerap tenaga kerja. “Terutama industri berbasis digital,” kata Airlangga.
Sementara itu, saat berkunjung ke MPS Tani Mulyo Kecamatan Turi, Airlangga mengaku, tahun ini pemerintah memutuskan tidak menaikkan cukai rokok.
“Pemerintah telah mengambil keputusan untuk tidak menaikkan cukai rokok di tahun ini,” ujarnya.
Bahkan, pemerintah juga akan melakukan pembedaan antara Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Putih Pabrik (SPP). “Tentunya ini akan membuat pembedaan antara struktur antara sigaret tangan dan sigaret putih," ucap Airlangga.
Rasionalisasi dan pembedaan terhadap Sigaret tangan dan Sigaret Putih ini, tambah Airlangga, menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap SKT.
"Dengan Rasionalisasi dan pembedaan ini, sehingga pekerjaan itu akan ada terus dan terjamin serta berkelanjutan," tutur Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Lamongan |