Ekonomi

Michael Page Indonesia Merilis 'Tolok Ukur Gaji Michael Page Indonesia 2019'

Jumat, 15 Maret 2019 - 21:18 | 520.38k
Ilustrasi - Michael Page Indonesia (Foto: michaelpage.co.id)
Ilustrasi - Michael Page Indonesia (Foto: michaelpage.co.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perusahaan konsultansi rekrutmen profesional global Michael Page Indonesia merilis “Tolok Ukur Gaji Michael Page Indonesia 2019”.

Rilis tersebut merupakan bentuk ketertarikan perusahaan untuk mempekerjakan warga negara Indonesia yang kembali dari luar negeri guna mengatasi kurangnya jumlah tenaga profesional di negara tersebut.

"Konglomerat lokal dan perusahaan multinasional di Indonesia bersaing untuk memastikan warga negara Indonesia yang kembali ke negaranya menjadi bagian dari strategi perekrutan mereka pada tahun 2019. Para tenaga profesional ini memiliki kombinasi yang unik dari keterampilan industri terbaru, dwibahasa, dan pola pikir global yang dipercaya oleh pihak pemberi kerja bahwa semua ini akan memajukan bisnis mereka di Indonesia menuju ke level berikutnya," kata Olly Riches, Presiden Direktur Michael Page Indonesia, Jumat (15/3/2019). 

Dalam 12 bulan terakhir, 3 dari 5 tenaga profesional yang direkrut oleh Michael Page merupakan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri atau sudah kembali ke Indonesia dengan pengalaman internasional yang mereka peroleh sebelumnya.

90 persen dari mereka, dipekerjakan di posisi manajemen menengah atau level dewan, dan mereka adalah pemegang paspor Indonesia.

"Tekanan untuk melokalkan perencanaan suksesi telah menciptakan lebih banyak permintaan atas tenaga kerja professional berbakat yang terbatas di Indonesia. Dalam komunikasi kami melalui program penjangkauan Membangun Negeri, warga negara Indonesia yang berada di luar negeri seringkali menunjukkan minatnya untuk kembali ke negara asalnya dengan menyebutkan alasan dari sisi keluarga, dan perkembangan yang menarik di Indonesia saat ini sebagai motivasi utama bagi mereka," ujar Olly Riches, menjelaskan. 

Sebagian besar warga negara yang kembali tersebut memiliki keterampilan di bidang rekayasa, manufaktur, pemasaran, keuangan, akunting, dan teknologi. Kebanyakan dari mereka kembali ke negara asalnya setelah menetap dan bekerja di Singapura (18%), Australia (14%), dan Amerika Serikat (9%).

Saat ini, di Indonesia terdapat permintaan atas keterampilan dalam industri-industri yang berkembang termasuk perdagangan elektronik, aplikasi seluler, transformasi digital, dan kecerdasan buatan.

 "Sektor-sektor baru ini berkembang pesat di Indonesia, yang meningkatkan permintaan terhadap sumber daya manusia yang baru. Para manajer perekrutan berkomitmen untuk menjangkau tenaga berbakat yang memiliki keterampilan dan kemampuan untuk memenuhi persyaratan mereka. Mempertahankan tenaga berbakat yang kembali dari luar negeri juga sama pentingnya karena banyak di antara mereka yang menerima berbagai penawaran. Mereka seringkali mencari perusahaan yang berada di posisi terdepan dari standar industri untuk memastikan pembelajaran terus-menerus bagi mereka sendiri," ungkap Presiden Direktur Michael Page Indonesia ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES