Wisata

Perhutani dan Pemkab Jember Bentuk Kampung Durian Pakis

Jumat, 15 Maret 2019 - 22:33 | 111.48k
Bupati Jember dr Faida saat menemui jajaran Perhutani KPH Jember di Pendapa, Jumat (15/3/2019). (FOTO: Humas Pemkab Jember for TIMES Indonesia)
Bupati Jember dr Faida saat menemui jajaran Perhutani KPH Jember di Pendapa, Jumat (15/3/2019). (FOTO: Humas Pemkab Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Perhutani KPH Jember bersama Pemkab Jember akan membuat Kampung Durian Pakis. Meski tercantum nama durian, kampung wisata ini ternyata tidak sekedar soal durian. 

"Intinya, bagaimana mewujudkan Kampung Durian untuk bisa mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Arismaya Parahita mewakili Bupati Jember dr Faida di Pendapa Wahyawibawagraha, Jember, Jumat (15/3/2019).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Jember ini menjelaskan, salah satu target mewujudkan Kampung Durian Pakis adalah memotong mata rantai tengkulak durian. 

Selama ini, durian dari Desa Pakis, Kecamatan Panti telah dikirim ke berbagai daerah di luar Jember oleh banyak tengkulak. 

Karena itu, pemerintah berharap Kampung Durian Pakis ini nantinya bisa menjadi salah satu pusat durian di Jember. 

Untuk bisa memotong mata rantai tengkulak durian itu, kampung ini nantinya digarap bersama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). 

Bagi pemerintah, kelompok masyarakat ini menjadi subyek utama pembangunan obyek wisata ini.

"Tanpa mereka tidak ada apa-apa, mereka adalah sasaran pokok untuk meningkatkan taraf kehidupan," terangnya.

Kepala Perum Perhutani KPH Jember Rukman Supriatna menyampaikan, Kampung Durian Pakis ini dibentuk karena adanya potensi yang besar di Desa Pakis. 

Dia mengatakan, terdapat ribuan pohon durian yang berada di dalam area hutan yang dikelola Perhutani maupun yang berada di lahan milik warga. 

Menurutnya, potensi durian ini belum banyak dioptimalkan, utamanya nilai tambah durian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Jadi, dengan ini harapannya pemilik pohon durian baik dalam kawasan maupun di luar kawasan dapat meningkat nilai duriannya itu," terangnya.

Peningkatan nilai durian itu dengan mengadakan latihan lebih lanjut tentang durian atau potensi lainnya. 

"Sebenarnya, kami tidak berbicara kampung duriannya saja. Di situ ada potensi kopi wisata dan lainnya, dan ini akan kita optimalkan sehingga masyarakat akan terlibat di dalamnya," ungkap Rukman. 

Dengan Kampung Durian Pakis, pemilik pohon durian bisa memasarkan di lokasi wisata. Sebab, nanti akan dibuat kios durian. Masyarakat yang datang berwisata bisa membeli durian secara langsung. 

Tidak hanya menjual langsung, pemilik durian bisa menjual produk olahan durian seperti dodol durian dan makanan olahan lain dengan bahan dasar durian ini. 

"Kami tetap juga mendorong ini lebih berkembang, karena yang kami utamakan adalah taraf hidup masyarakat berkembang," terangnya. 

Wisata Kampung Durian Pakis tidak hanya bisa dinikmati saat musim panen durian. Wisata ini juga menyajikan wisata edukasi. Pengunjung bisa belajar tentang pembuatan bibit durian. 

Pengunjung Kampung Durian Pakis juga bisa memperlajari pengolahan lanjutannya. Bahkan, ungkapnya, setelah berkoordinasi dengan tim dari Pemkab Jember, ada cara dan teknik agar buah durian bisa berbuah sepanjang tahun. "Ini sangat menarik. Ini sebuah tantangan. Mudah-mudahan ini bisa terwujud," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES