Politik

OTT Ketum PPP, Pengamat: Suara PPP akan Terjun Bebas

Jumat, 15 Maret 2019 - 18:55 | 120.82k
Pengamat Politik UIN Suanan Ampel Surabaya, Abdul Chalik. (FOTO: Istimewa)
Pengamat Politik UIN Suanan Ampel Surabaya, Abdul Chalik. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pengamat politik UIN Sunan Ampel Surabaya, Abdul Chalik menilai akibat OTT KPK RI kepada Ketum PPP M Romahurmuziy akan berdampak pada merosotnya suara PPP secara nasional.

Bahkan, katanya, akan juga memberi dampak perolehan suara duet Jokowi-KH Ma’ruf Amin, mengingat PPP merupakan salah satu partai politik pengusung.

“Suara PPP akan terjun bebas. Secara nasional suara PPP akan turun. Pemilu yang kurang satu bulan tidak cukup untuk melakukan konsolidasi dan meyakinkan rakyat, apalagi PPP adalah partai Islam. Yakin akan berpeluang tidak lolos ambang batas minimal 4 persen,” ungkap Chalik saat ditemui TimesIndonesia, Jum’at (15/3/2019)

Dosen Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga mengungkapkan kerugian yang akan diterima duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

“Jokowi-Ma'ruf rugi besar, satu bulan ke depan media akan menyiarkan kasus PPP ini. Sebagai partai pengusung, rakyat akan menilai tentang kredibilitas para pendukung Jokowi. Bila salah mengelola isu ini, perolehan suara pasangan ini akan terus tergerus secara drastis,” ungkap Mabinda PMII Jawa Timur ini.

Berbeda dengan PPP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mendapatkan keuntungan mendadak dari OTT Ketum PPP kali ini. “PKB sangat diuntungkan. Mereka kan sesama mengandalkan basis NU, pesantren,kiai, pedesaan. Otomatis limpahan suara PPP akan banyak ke PKB, Rejeki nomplok gitu. Kecil peluangnya partai lain untuk mengambil suara PPP kecuali yang memang anti kepada PKB,” kata Chalik mengakhiri (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES