Peristiwa Daerah

Mandira Isman Silaturahim ke Rumah Sesepuh TRIP

Jumat, 15 Maret 2019 - 18:48 | 67.02k
Mandira Isman mengunjungi sesepuh TRIP Gandu Arif di kediamannya (Foto: Hadi/TIMES Indonesia)
Mandira Isman mengunjungi sesepuh TRIP Gandu Arif di kediamannya (Foto: Hadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGMandira Isman memegang teguh kalimat bijak yaitu Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawan dengan melakukan silaturahim kepada salah satu sesepuh TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) di kota Malang.

Dalam giat blusukan kali ini, Mandira Isman yang juga cucu pahlawan nasional Mas Isman ini mengunjungi rumah seseouh TRIP Gandu Arif.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan akrab ini Gandu banyak bercerita kisah-kisah heroisme masa lalu yang mampu menggetarkan hati serta memberi spirit.

Mandira-Isman-a.jpg

Gandu mengatakan, dirinya merasa iba karena menjadi saksi hidup saat terjadinya pembantaian puluhan tentara pelajar oleh Belanda di Jalan Salak Kota Malang.

Seperti diketahui, pada 23 Juli 1947, di Kota Malang terjadi pertempuran hebat antara TRIP dan pasukan Belanda dengan politik bumi hangus kepada  para pejuang. 

Hal itu karena saat terjadinya pertempuran sebanyak 35 pelajar menjadi martir bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Saya kasihan dan iba karena adanya perlakuan yang tidak manusiawi dari penjajah Belanda yang tega membunuh puluhan tentara pelajar," terang pria yang masih tampak energik di usia senja tersebut.

Mengisi hari-hari tuanya, Gandu banyak mengisi kegiatan dengan memenuhi permintaan dari sekolah-sekolah untuk memberikan materi wawasan kebangsaan kepada pelajar dan siswa-siswi.

"Saya sering dimintai mengisi materi wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah. Saya juga prihatin karena sekarang ini rasa cinta kepada tanah air di kalangan anak muda mulai berkurang," tutur Gandu Arif bersemangat.

Gandu mengatakan, dirinya lebih suka memberikan wawasan kebangsaan dengan cara outing class yaitu mengunjungi makam TRIP sembari mendengarkan dirinya bercerita di dalam lokasi makam tersebut. 

Dikatakannya, dengan mengajak langsung ke lokasi makam sembari mendengarkan dirinya bercerita, akan lebih memudahkan pelajar menghayati nilai-nilai patriotisme dan kepahlawanan yang saat ini dibutuhkan sebagai fondasi dalam mengisi kemerdekaan bangsa.

Di sela-sela silaturahim, Mandira Isman yang juga putra mantan Menpora Hayono Isman ini mengatakan, dirinya merasa senang dan bersyukur bisa bersilaturahim ke rumah pendiri TRIP.

Dikatakan politisi muda ini, adanya silaturahim ini diharapkan bisa menjadi spirit untuk melangkah menuju kontestasi caleg DPR RI.

"Alhamdulillah, saya senang dan bersyukur bisa sowan kesini. Saya juga terharu dengan kisah-kisah heroisme masa lalu secara langsung dari pelaku sejarah perjuangan," tegas pria yang juga tokoh pemuda nasional tersebut.

Dirinya menilai sowan dan silaturahim ini memberi banyak manfaat yaitu selain memperkuat silaturahim juga sebagai refleksi dan Napak tilas perjalanan perjuangan pahlawan bangsa. 

"Alhamdulillah, banyak manfaat dari silaturahim ini. Tidak hanya menjadi teladan dan panutan, namun juga menjadi penyemangat untuk melangkah meniti karir saya di dunia politik," tutup Mandira Isman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES