Peristiwa Daerah

Kembangkan Paralayang, Wawali Kota Batu Sua Pengurus Ponpes Al Izzah

Jumat, 15 Maret 2019 - 14:37 | 96.12k
Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM bertemu dengan pengurus Ponpes Al Izzah di lokasi tanah yang akan ditukar guling. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM bertemu dengan pengurus Ponpes Al Izzah di lokasi tanah yang akan ditukar guling. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Rencana Pemkot Batu menaikkan status Landing Paralayang Songgo Maruto sekelas Internasional secara bertahap terus berjalan, Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM, Jumat (15/3/2019) bertemu dengan Pengurus Ponpes Al Izzah di lokasi pengembangan.

Kedatangan Wakil Wali Kota Batu bersama Sekda Zadiem Effisiensi ini untuk melihat langsung tanah milik Ponpes yang akan ditukar guling oleh Pemkot Batu.

Punjul-Santoso2.jpg

Dalam kesempatan itu, Punjul mengatakan bahwa pembicaraan terkait tukar guling tanah ini akan terealisasi, meski hingga saat ini belum dihasilkan kesepakatan.

Karena, tukar guling tanah untuk pengembangan Landing Paralayang ini sangat menguntungkan kedua belah pihak dan masyarakat.

“Landing Paralayang Internasional dibutuhkan luas lahan 100 x 100, sementara Ponpes Al Izzah juga butuh akses masuk ke Pondok Pesantrennya, win win solution, hari ini memang belum ada kesepakatan, namun sudah ada beberapa alternatif jalan yang bisa digunakan,” kata Punjul.

Sedikitnya ada lima jalur alternatif yang bisa dipergunakan yang nantinya tidak hanya berfungsi untuk akses masuk ke Landing Paralayang Songgo Maruto saja, namun bisa menghubungkan daerah lain.

Jika tukar guling ini mendapatkan kesepakatan, maka masyarakat juga ikut disejahterakan, karena mendapatkan berbagai pekerjaan yang bisa diciptakan di Landing Paralayang tingkat Internasional.

Mulai dari pendapatan dari tempat parkir, hingga masyarakat bisa berjualan di Landing Paralayang yang akan berskala Internasional ini.

Rencananya Pemkot Batu akan menggunakan sebagian tanah dari tanah seluas 11.730 meter persegi milik Al Izzah.

Selain itu Pemkot Batu juga menggunakan  sebagian tanah milik perorangan seluas 45450 meter persegi.

Hanya sebagian tanah yang akan ditukar guling, karena tanah aset Pemkot Batu terpencar jauh dari Landing, sementara yang terdekat tanah milik Al Izzah dan milik perorangan.

Rencananya Landing Songgo Maruto akan diperluas menjadi 100 x 100 meter persegi atau dua kali lipat dari luasan yang ada saat ini.

Selain itu,  ditempat ini akan dibangun rest area seluas 5488 meter persegi. Pemkot Batu juga berencana membangun jalan utama yang jauh lebih luas ketimbang jalan yang ada selama ini.

Selama ini jalan menuju ke landing hanya satu, selain sempit jalan ini menggunakan jalan perkampungan penduduk, nanti Bina Marga akan membangun jalan yang lebih lebar untuk menjadi jalan utama.

Jalan tembus yang akan bangun ini akan menghubungkan jalan alternatif Klemuk - Songgoriti dan jalan depan Ponpes Al Izzah sebagai jalan menuju Paralayang.

Total luas jalan tembus yang akan dibangun dari Songgokerto ke Sumberjo sepanjang 2000 meter ditambah jalan dari Ponpes Al Izzah ke landing sepanjang 375 meter persegi dengan lebar jalan 5,5 meter, pedestrian 2,4 meter di kanan dan kiri jalan dan bahu jalan selebar 1,5 meter di kanan kiri dengan pasangan box culvert.

Rencana Pemkot Batu menaikkan status Landing Paralayang Songgo Maruto berkelas Internasional secara bertahap terus berjalan, Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM, Jumat (15/3/2019) bertemu dengan Pengurus Ponpes Al Izzah di lokasi pengembangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES