Peristiwa Nasional

Soal Larangan Penerbangan Boeing 737 MAX 8, Bambang Haryo: Demi Keselamatan Penumpang

Kamis, 14 Maret 2019 - 15:08 | 237.93k
Ethiopian Airlines (WSJ)
Ethiopian Airlines (WSJ)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Larangan penerbangan terhadap pesawat Boeing 737 MAX 8, ditanggapi positif oleh anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo. Menurutnya, selain Indonesia kebijakan tersebut juga telah diterapkan disejumlah negara. Seperti Inggris, Australia, bahkan menyeluruh di Eropa dan Asia

“Pasca jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019) lalu, sejumlah negara termasuk di Indonesia telah menghentikan pengoperasian pesawat Boeing 737 Max 8,” katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (13/3/2019).

Menurut Bambang, mesti terlambat, penghentian penerbangan pesawat Boeing 737 Max 8 ini memang harus dilakukan. Sebab keselamatan penumpang adalah faktor utama yang harus menjadi pertimbangan dalam dunia penerbangan.

Boeing 737 MAX 8 memang sempat tidak diperbolehkan beroperasi sementara pasca kejadian tragedi jatuhnya Lion Air JT 610.

Bambang mengharapkan, penyelidikan terhadap jatuhnya Lion Air JT 610 tidak hanya melibatkan otoritas yang ada di Indonesia. Namun penyelidikan ini juga melibatkan maker atau pembuat pesawat itu sendiri.

“Selain itu, keterlibatan penyelidikan dari pihak Federal Amerika Serikat (FAA) penting dalam memberikan rekomendasi bahwa pesawat itu aman atau tidak,” kata Politisi Gerindra ini.

Termasuk melibatkan otoritas penerbangan dari Amerika dalam arti ikut bertanggung jawab dan menilai bahwa pesawat–pesawat yang akan dijual keluar negeri, dan akan dipakai untuk rakyat di seluruh dunia harus dipastikan dalam keadaan aman dulu.

Maka, dengan kejadian jatuhnya Ethiopian Airlines ini, pihaknya berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara harus memantau ketat pengoperasian Boeing 737 MAX 8. Sebab, saat ini Indonesia memiliki 12 jenis pesawat yang sama.

Selain pengawasan terhadap pengoperasian pesawat Boeing 737 Max 8, juga harus melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Boeing maupun lembaga penerbangan dunia, seperti FAA untuk terus melakukan evaluasi terkait kecelakaan pesawat jenis Boeing 737 Max 8.

Bambang menambahkan, tragedi Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019) telah membuat beberapa Negara yang menggunakan Boeing 737 Max 8 terpaksa menghentikan pengoperasionalnya.

Ini artinya apa? Lebih baik kita bersama-sama mencegah, karena tujuannya adalah menyelamatkan nyawa publik. Dan nyawa publik itu tidak bisa dibeli dengan apapun. “Jadi saya menyambut baik kebijakan pelarangan penerbangan Boeing 737 MAX 8 ini,” ujar Bambang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES