Peristiwa Daerah

Informasi Hoaks Fatwa Hari Kiamat Bersumber dari Program Tiga Bulanan

Rabu, 13 Maret 2019 - 20:58 | 120.68k
 Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin,KH Ramli Soleh Syaifuddin memberikan penjelasan didampingi Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto Sik MSi tentang fatwa kiamat. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin,KH Ramli Soleh Syaifuddin memberikan penjelasan didampingi Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto Sik MSi tentang fatwa kiamat. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, KH Ramli Soleh Syaifuddin menegaskan, bahwa informasi Fatwa Hari Kiamat yang beredar adalah informasi hoaks. Informasi ini bersumber dari program tiga bulanan yang selalu dilaksanakan oleh Ponpes setempat menginjak tahun ketiga.

Kiai Ramli menerangkan pada Jemaahnya tentang 10 tanda-tanda kiamat, hingga ia menganjurkan kepada para Jemaah dan santri untuk bersiap menyambut kedatangan kiamat lewat program tiga bulanan yang selalu dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan ini.

“Saya pernah menerangkan bahwa jika setelah Ramadhan ada meteornya, maka dunia mengalami kemarau selama tiga tahun. Itu ada haditsnya, setelah itu Dajjal, setelah Dajjal Nabi Isa dan seterusnya,” ujar Ramli.

“Kalau ada yang menginformasikan saya memberikan fatwa akan ada huru hara sebelum Pilpres 2019 atau menjelang Pilpres 2019, itu hoaks semua yang dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Kiai Ramli, disamping Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto SIK MSi dalam jumpa pers yang dilaksanakan Rabu (13/3/2019) menjelang Maghrib ini.

Ketika ditanya mengenai informasi santri atau jemaah diminta untuk menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal akhirat, dibawa dan disetorkan ke pondok karena akan kiamat, Kiai Ramli membantahnya.

Ia menjelaskan bahwa sudah tiga tahun ini, Ponpes yang dipimpinnya menjalankan program triwulan (3 bulan) untuk menyongsong Ramadhan yang ditandai dengan munculnya meteor, salah satu dari 10 tanda-tanda kiamat.

“Artinya, kita ini diperintah oleh Al Quran di dalam Surat Al Furqon yang meminta umat untuk menunggu atau mengintai hari dimana kiamat itu akan terjadi, ada 40 hari 40 malam itu ada haditsnya semua, saya mengajari santri saya memahami tanda-tanda itu,” ujar kiai Ramli.

Tahun pertama program ini, dilakukan pengumpulan bahan makanan berupa Mi, tahun kedua bahan makanan berupa Mi juga. Tahun ketiga ini, karena yang ikut semakin membludak, maka dibentuk panitia, bagi mereka yang ikut triwulanan itu untuk menyongsong kiamat, maka dihitungkan jumlah bahan makanan.

Karena menurut kiai Ramli, dalam hadits disebutkan bahwa untuk menyongsong kiamat diharuskan menyiapkan bahan makanan selama satu tahun.

“Makanya tiap orang kalau mau mengungsi di Pondok diwajibkan untuk membawa makanan sendiri-sendiri dan itu dirumuskan akhirnya 5 kwintal untuk perkepala, itu untuk dia sendiri kalau terjadi meteor di Ramadhan, kalau tidak terjadi ya bahan makanannya bawa pulang sendiri-sendiri,” kata kiai Ramli.

“Kalau ternyata dalam penyiapan bekal satu tahun, mereka menjual sapi, kambing ya saya tidak tahu, kita sekedar sedia payung sebelum hujan,” katanya. Kalau ada yang mengatakan menjual asset diberikan kepada kyai, ia sangat menyayangkan informasi yang sangat merugikan Ponpes yang dipimpinnya.

Ia juga membantah informasi yang mengatakan bahwa ia mengatakan terjadi huru hara dan jamaah diminta membeli pedang seharga Rp 1 juta.

“Itu tidak benar semua, saya mengetahui ini beberapa minggu yang lalu, saat banyak orang tua santri menjemput anaknya pulang, bahkan ada orang tua santri yang memukul anaknya, gara-gara santri saya tidak mau pulang,” ujarnya.

Mengenai pembelian foto pengurus yang disebut harus membayar Rp 1 juta, kiia Ramli mengatakan hal tersebut tidak benar, pengurus hanya mengenakan biaya sebesar Rp 250 ribu. Kapolres Batu pun menilai besaran ini adalah nominal yang wajar.

Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, KH Ramli Soleh Syaifuddin menegaskan bahwa informasi yang beredar tentang Fatwa Hari Kiamat  adalah hoaks. Informasi ini bersumber dari program 3 bulanan yang selalu dilaksanakan oleh Ponpes menginjak tahun ketiga.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES