Peristiwa Nasional

Sambut Hari Raya Nyepi, Menko Maritim RI Paparkan Antisipasi Revolusi Industri 4.0

Sabtu, 23 Februari 2019 - 22:47 | 43.28k
Menko Maritim RI Luhut B Pandjaitan di Sarasehan Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi yang digelar Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat di Gedung Nusantara V, Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Senayan (Foto: Istimewa)
Menko Maritim RI Luhut B Pandjaitan di Sarasehan Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi yang digelar Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat di Gedung Nusantara V, Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Senayan (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenko Maritim RI Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kesiapan pemerintah Republik Indonesia menyambut era teknologi digital yang kerap disebut sebagai Revolusi Industri 4.0

“Kita harus melakukan leap-frog untuk mengejar ketertinggalan dan saat ini fondasinya tengah disiapkan,” kata Luhut dalam acara Sarasehan Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 yang digelar Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta, Sabtu (23/2/ 2019). 

Lebih lanjut, Luhut menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan penguatan kurikulum di sekolah-sekolah, untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia di era teknologi artificial intelligence dan machine learning.

Menko-Maritim-Luhut-B-Pandjaitan-a.jpg

Untuk itu, kata purnawirawan jenderal TNI ini, pemerintah terus mendorong integrasi data terbuka dengan kebijakan seperti one map policy dan penerapan e-government dengan kebijakan seperti online single submission untuk registrasi usaha di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati memaparkan sejumlah pencapaian pemerintah untuk mewujudkan tujuan negara menciptakan masyarakat adil dan makmur sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945. “Saat ini, kita disebut-sebut sebagai negara dengan ekonomi paling stabil dan paling tidak bergejolak di dunia,” katanya. 

Kondisi itu berhasil dicapai, kata Sri Mulyani, dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang prudent, sesuai UU Keuangan Negara. “Jumlah defisit anggaran setiap tahun, dan proporsi jumlah utang dengan pendapatan bruto negara, semua kami tetapkan sesuai dengan rambu-rambu kebijakan fiskal yang ditetapkan dalam undang-undang,” katanya. 

Dalam menyambut revolusi industri 4.0, Sri Mulyani menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah meminta penguatan sumber daya manusia tercermin dalam alokasi APBN yang substansial di sektor pendidikan dan kesehatan. “Pengeluaran terbesar di APBN saat ini adalah untuk penguatan manusia Indonesia lewat anggaran pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, yang jumlahnya sekitar Rp 800 triliun,” katanya. 

Jumlah itu jauh lebih besar dari anggaran pembangunan infrastruktur fisik sebesar Rp 400 triliun. 

Sri Mulyani mengajak umat Hindu untuk bersama-sama memanfaatkan ruang fiskal yang dibuka pemerintah di sektor pendidikan dan penguatan sumber daya manusia. “Tugas masyarakat adalah menciptakan kontennya, agar kurikulum kita benar mengarah pada perbaikan ekosistem inovasi misalnya, agar semua faktor yang mendorong kesiapan masyarakat menyambut revolusi industri 4.0 dapat disiapkan,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES