Peristiwa Nasional Kerja Cetar Gubernur Jatim

Bersama JK, Khofifah Ajak Gus dan Kiai Muda Perangi Radikalisme

Sabtu, 23 Februari 2019 - 19:51 | 59.62k
Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla saat menghadiri acara Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Whyndam Surabaya
Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla saat menghadiri acara Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Whyndam Surabaya

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perangi radikalisme, Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj Khofifah Indar Parawansa meminta kepada sejumlah Gus dan Kiai muda agar membantu pemerintah dan negara dalam menangkal bahaya radikalisme.

Khofifah mengatakan, bahaya radikalisme saat ini semakin hari dirasa mengkhawatirkan. Sehingga para Gus harus mampu mengisi ruang ruang kosong dengan bekal ilmu agama dan pengetahuan hingga masuk pada sektor pendidikan pesantren baik di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.

TIMES-Indonesia-Khofifah-JK-2.jpg

Berdasarkan hasil survei, lanjut Khofifah, yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan lembaga survei Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah terdapat kecenderungan anak muda usia sekolah terjangkit faham radikalisme. 

"Lewat hasil survei tersebut menyebutkan, bahwa dari 34 provinsi se Indonesia anak-anak SMP dan SMA mengalami kristalisasi terhadap format pemikiran yang cenderung berbau faham radikal," ujarnya saat menghadiri Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Drs. H.M Jusuf Kalla di Hotel Wyndam, Surabaya, Sabtu (23/2) 

Melihat kondisi itu, Khofifah meyakini bahwa survei tersebut bisa dijadikan referensi bagi Gus agar bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri terutama SMA/SMK dan perguruan tinggi favorit dengan bekal pencerahan sesuai dengan ilmu agama yang ada. 

"Mudah mudahan ini menjadi bagian dari sinkronisasi dari seluruh energi positif yang ada dalam komunitas Gus-gus di IGGI, Asparagus maupun Gawagis," tegasnya. 

Menurutnya, forum ini akan menjadi bagian dari rasa memperkuat resonansi besar di seluruh Indonesia untuk menangkal bahaya radikalsime. Gawagis merupakan ulama-ulama muda milenial yang dinisiasi oleh Gus dari seluruh Jatim yang keberadaanya terbukti telah memberikan makna substantif bagi kekuatan Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) khususnya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Dalam arahannya, Wapres JK menegaskan, bahwa kemajuan teknologi menyebabkan banyak dari pesantren tumbuh dan berkembang sesuai dengan zamannya. Sehingga para santri dituntut mempunyai pandangan pengetahuan dan menguasai ilmu  kitab suci Al Qur’an. “Kita yakin tanpa ilmu pengetahuan kita tidak bisa berkembang dengan pesat,” terangnya. 

JK juga menegaskan bahwa dalam mengembangkan pesantren juga harus menciptakan rasa kesinambungan antara senior yang terdiri dari kiai-kiai sepuh dan junior yang merupakan kumpulan dari kiai-kiai muda. 

Oleh karena itu, tantangan bangsa ke depan harus diperbaiki lewat syiar atau dakwah. Syiar yang disampaikan harus ditambah dan berkembang menjadi syiar terkait kemajuan ekonomi hingga perkembangan teknologi bagi umat islam. Tidak lagi syiar yang mengedepankan surga atau neraka. 

JK menyebut, sebagai bangsa dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia patut berbangga bisa membangun persatuan dan kesatuan, memperkuat sarana infrastruktur dan membangun kota hingga pedesaan. Sementara negara muslim di timur tengah sibuk dengan memperkuat keamanan akibat dari adanya konflik peperangan yang bekepanjangan.

FDi Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara itu, Khofifah dan JK kembali menekankan pentingnya semangat membangun persatuan dan kesatuan agar mampu menangkal bahaya radikalisme.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES