Peristiwa Daerah

LP3M STITMA Tuban Bumi Wali Bedah Buku Fiqih Kebangsaan

Sabtu, 23 Februari 2019 - 15:25 | 82.77k
LP3M STITMA Tuban Bumi Wali, The Spirit Of Harmony menggelar bedah buku Fiqih Kebangsaan, Sabtu (23/02/2019). (FOTO: Safuwan/TIMES Indonesia)
LP3M STITMA Tuban Bumi Wali, The Spirit Of Harmony menggelar bedah buku Fiqih Kebangsaan, Sabtu (23/02/2019). (FOTO: Safuwan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan pengabdian kepada Masyarakat atau LP3M STITMA Tuban Bumi Wali, The Spirit Of Harmony menggelar bedah buku Fiqih Kebangsaan, Sabtu (23/02/2019).

Buku itu menjadi tawaran bacaan tepat, terkait dengan masalah isu kebangsaan yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akhir-akhir, apalagi melihat isu politik tahun ini.

TIMES-Indonesia-LP3M-STITMA-Tuban-2.jpg

Saling menghujat dan menyerang dilakukan kedua kubu pendukung Presiden untuk menjatuhkan, menjadi sebuah hal yang berbahaya dan mengancam ke utuhan persatuan anak-anak bangsa.

"Atmosfer keilmuwan harus di galakan kembali di kampus, apalagi buku ini cukup menarik di bahas dan di diskusikan dalam even politik hari ini," kata H. Akhmad Zaini, S.Ag,.M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban Bumi Wali.

Ketua STITMA Tuban sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) STITMA yang di kemas dalam beda buku fiqih dengan tema “Merajut Kebersamaan di Tengah Kebhinekaan,” melibatkan mahasiswa STITMA dari program Madin.

"Saya sangat senang, hal seperti ini bisa terus dilakukan. Adanya perbedaan pilihan tidaklah menjadikan perpecahan dalam persaudaraan anak bangsa. Perbedaaan dalam sebuah pilihan merupakan hal yang wajar, yang sangat disesalkan adalah hilangnya kedewasaan dalam menyikapi perbedaan itu," tambah Akhmad Zaini.

Ketua LP3M STITMA, Jamal Ghofir dalam sambutannya mengatakan, bedah buku seminar dan kegiatan lainnya, selanjutnya akan rutin dilakukan untuk menunjang mahasiswa di STITMA lebih aktif dan inovatif, karena kalau mengandalkan diskusi dalam kelas, itu hanya mendapatkan penilaian makalah saja.

TIMES-Indonesia-LP3M-STITMA-Tuban-3.jpg

"Kalau dulu yang datang hanya 10-15 peserta, dan pada formulasi baru ini banyak yang bisa diambil manafaatnya bagi mahasiswa untuk mengikuti forum seminar," Kata Jamal.

Lebih lanjut diterangkan, di antara dasar dari kegiatan tersebut adalah rasa keprihatinan mengenai bangsa ini. Yang mana keberadaan anak bangsa sudah mengalami kemerosotan dalam memperteguh persatuan dan kesatuan anak bangsa.

Bedah buku yang menghadirkan penulisnya langsung Ahmad Muntaha, sekaligus sebagai Sekretaris LBM PWNU Jatim, Misbahul Munir, M.Pd (Dosen STITMA Tuban), Yudi Ariyanto, M.HI (Dosen STITMA Tuban/Moderator), juga diikuti seratus peserta dari berbagai kalangan baik mahasiswa STITMA sendiri undangan dari berbagai perguruan tinggi di Tuban, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES