Terkait Puisi Munajat Neno Warisman, Samawi: Tuhan Kok Diancam

TIMESINDONESIA, CIREBON – Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi atau Samawi, Aminuddin Maruf menilai puisi yang dibacakan Neno Warisman di acara Munajat 212 di Monas dianggap tidak layak dan terkesan lebay. 

"Ya kita bisa menilai, bagaimana puisi yang diucapkan Neno Warisman, seolah olah mengancam tuhan, tuhan kok diancam," ujar Amin kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/12/2019).

Amin mencoba membandingkan acara Munajat 212 dengan acara istighosah ataupun acara doa bersama yang diselenggarakan oleh ormas keagamaan ataupun yang lainnya. 

"Doa yang dipanjatkan sangat berbeda dengan acara doa bersama ataupun istighosah yang murni tanpa ada muatan politik. Kalau murni acara istighosah dan doa bersama untuk bangsa ya sudah berdoa aja tidak menyinggung kemenangan pasangan A atau pasangan B," tandasnya. 

Amin menilai, acara Munajat 212 merupakan bentuk kebuntuan strategi tim kampanye pasangan 02.

"Iya jelas, kampanye terselubung berbalut munajat dan doa. Mereka sudah gak menemukan lagi cara kampanye selain menggunakan merek 212," ucapnya.

Sebagai informasi, Saat Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2/2019), sejumlah tokoh berorasi dan berpuisi, salah satunya Neno Warisman. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu membacakan 'Puisi Munajat 212'.

Berikut ini isi potongan puisi dari video yang beredar:

jangan, jangan Engkau tinggalkan kami 
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement