Wisata

Selangkah Lagi Geopark Nasional Banyuwangi Bisa Jadi Geopark Global UNESCO

Kamis, 21 Februari 2019 - 22:44 | 129.00k
Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Geopark Nasional Banyuwangi menuju Geopark Global UNESCO (UGG) di Ballroom Hotel Ketapang Indah Banyuwangi. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Geopark Nasional Banyuwangi menuju Geopark Global UNESCO (UGG) di Ballroom Hotel Ketapang Indah Banyuwangi. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIKemenpar RI melalui asisten Deputi Bidang Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem, serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata menggelar Focus Group Discussion (FGD). Mereka memonitoring perancangan dan implementasi KSPN Ijen dan Baluran DSKTB dalam rangka pengembangan Geopark Nasional Banyuwangi menjadi Geopark Global UNESCO yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi.

Acara yang diikuti oleh stakholder terkait seperti Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Komunitas dan yang lainnya.

Focus-Group-Discussion-2.jpg

Tujuan diselenggarakan acara ini untuk mempersiapkan kelengkapan Geopark Nasional Banyuwangi tersebut untuk di summit ke Geopark Dunia atau Geopark Global UNESCO (UGG).

Pihak UGG sendiri memberikan jatah kuota pengajuan geopark dunia di masing-masing negara hanya dua, sedangkan untuk saat ini di Indonesia terdapat 5 wilayah geopark nasional yang akan diajukan menjadi geopark dunia tahun ini dan tahun depan, diantaranya seperti Banyuwangi, Maros, Gunungkidul, Belitung, dan Pongkor.

"Geopark Banyuwangi sendiri terbilang lebih siap, ketimbang Geopark yang lainnya, karena dari beberapa aspek UGG sudah hampir semuanya terpenuhi, hanya saja tinggal beberapa kelengkapan lagi yang direvalidasi, Prospek tahun depan, Banyuwangi harus masuk Geopark Dunia", Pungkas Bapak Indra Ni Tua selaku asisten deputi bidang  pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Kamis, (21/02/2019).

Focus-Group-Discussion-3.jpg

Indra Ni Tua juga menambahkan bahwasannya keuntungan dari ditetapkannya suatu kawasan menjadi geopark dunia yaitu ekonominya bermanfaat, lingkungan tetap terpelihara, dan masyarakatnya dapat diberdayakan.

Geopark Dunia sendiri bertujuan untuk pelestarian sumberdaya warisan geologi dan non-geologi, pendidikan, dan penumbuhan nilai ekonomi lokal. Ada empat hal penting menuju geopark dunia ini yaitu warisan geologi berskala internasional, pengelolaan, visibilitas dan jejaring. Banyuwangi sendiri memiliki kekhasan yang unik dalam geologi, biologi, warisan budaya (suku using) dan yang lainnya.

"Sebenarnya Banyuwangi ini memiliki potensi warisan geologi yang melimpah,  hanya saja belum terinventarisir secara menyeluruh, selain fenomena di Kawah Ijen, di daerah Glemnore sendiri terdapat jenis batuan socionitif, yang mana jenis batuan ini langka dan hanya ada dua di Indonesia salah satunya di Banyuwangi,'' tegas Hanang Samodra, peneliti ahli utama bidang pusat survei geologi, badan geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

Focus-Group-Discussion-4.jpg

Ditambahkan Hanang, dari Sukabumi Jawa Barat sampai ujung timur Banyuwangi melintas jenis batuan kapur (batu gamping) yang terbentuk 15 sampai 20 juta tahun yang lalu. Dengan kondisi awal berada di bawah laut kedalaman 60 meter. Saat ini menjadi daratan 20 meter sampai 100 meter di atas permukaan laut.

Fenomena ini sangat menarik untuk dijadikan sebagai warisan geologi. Karena tersimpan hasil fosil hewan dan jenis batuan yang langka. Hal ini bisa menjadi pengembangan Geopark Nasional Banyuwangi menjadi Geopark Global UNESCO. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES