Politik Prabowo-Sandi

Duet Prabowo-Sandi Gagas Bank Tani dan Nelayan untuk Atasi Susahnya Akses Kredit

Kamis, 21 Februari 2019 - 20:46 | 68.52k
Suasana diskusi Gerindra Mendengar di Jalan Mulawarman No 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019) (FOTO: Tofik For TIMES Indonesia)
Suasana diskusi Gerindra Mendengar di Jalan Mulawarman No 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019) (FOTO: Tofik For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para petani dan nelayan hingga kini belum sejahtera. Hal itu disebabkan karena mereka kesulitan mengakses permodalan yang baik dari pemerintah. Atas hal itu, Badan Pemenangan Nasional Duet Prabowo - Sandi mendorong lahirnya bank tani dan nelayan guna memberikan kemudahan dan meningkatkan kesejahteraan bagi para petani serta tidak mengkebiri para pelaku usaha di sektor tersebut.

Sebagaimana kita tahu, banyak petani di Indonesia yang tidak memiliki lahan, dan sebagian besar dari mereka adalah buruh tani yang mengelola lahan pertanian milik orang lain.

"Negara harus hadir dalam menjaga keberpihakannya kepada yang lemah dalam hal ini adalah para pelaku usaha pertanian di sektor yang paling kecil. Karena para petani kita itu tidak semuanya memiliki lahan seperti buruh tani dan sebagainya," kata Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian dari Fraksi Partai Gerindra dan juga menjabat sebagai Direktur Legislatif Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Edhy Prabowo dalam diskusi 'Gerindra Mendengar' di Jalan Mulawarman No 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019). 

Selain itu, kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah saat ini juga tidak bisa menurunkan harga pangan di pasar. 

Parahnya, para petani pun harus merugi karena disaat mereka panen pemerintah melakukan impor yang justru merusak harga hasil panen pertanian mereka. 

"Terutama dari sektor keuangan atau sektor kredit yang katanya mudah bagi petani, katanya ada KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang tidak perlu ada agunan, tapi nyatanya tidak bisa menjawab juga permasalahan para petani untuk akses permodalan," katanya.

Karena itu, Edhy menjelaskan, jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno diberikan kepercayaan untuk memimpin Indonesia pada Pemilu 2019 ini, maka kesejahteraan para petani dan nelayan akan dikuatkan. Caranya, dengan memberikan kemudahan akses permodalan serta mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian bagi para petani lokal. 

"Dan jika Pak Prabowo dan Pak Sandi dipercaya memimpin negeri ini maka kita akan membangun bank tani dan nelayan untuk mempermudah akses permodalan. Dan itu bukan untuk infrastruktur tapi khusus para peta dan nelayan," ujar Edhy.

"Tidak ada cara lain, kita akan membangun sektor industri tapi berbasis pertanian. Kita memiliki kawasan yang jumlah luasnya seperempat dunia atau sekitar 27% nya. Bagaimana kita mampu menyediakan pangan di dunia, nah ini yang kita tidak sadari. Dan kita angkat para penyuluh pertanian yang selama ini sudah kerja dengan masyarakat. Karena kita kekurangan penyuluh," katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Pemuda Tani Indonesia, Suroyo mengatakan bahwa selama ini akses permodalan yang dialami oleh para petani, khususnya petani muda sangatlah sulit. Sebab, proses peminjaman modal usaha untuk menyewa lahan, membeli bibit serta untuk kebutuhan lainnya yang menunjang kualitas hasil produksi pertanian memerlukan jaminan atau agunan. 

"Selama ini akses permodalan itu memang mengalami kesulitan karena KUR juga membutuhkan jaminan, nah kesulitan kita itu di jaminan itu. Terutama untuk temen-temen yang baru lulus dan bahkan dulu ada program gadai ijazah untuk mendapatkan pinjaman modal, tapi program itu sudah tidak ada lagi dan itu pun dari kementerian koperasi bukan kementerian pertanian," kata dia.

Atas permasalahan tersebutlah banyak anak-anak muda di Indonesia yang enggan menjadi petani dan peternak lantaran sulitnya mendapatkan akses permodalan. 

Selain itu, pemerintah selama ini hanya memberikan penyuluhan tentang budidaya pertanian dan peternakan saja tetapi tidak pada peningkatan skill bisnis dan membantu memasarkan hasil pertanian mereka. 

"Petani muda saat ini berkurang banyak, karena tentang kesejahteraan petani itu tidak terjamin kesejahteraannya, lalu dianggap kurang bergengsi dan kita harus merubah maindset. Petani muda memerlukan skills bisnis bukan hanya budidaya saja," jelas dia.

"Konsen pemuda tani ini harus didukung, pemerintah hanya mengoptimalkan bagaimana budidaya nya tapi tidak konsen ke penyuluhan bisnis nya. Jadi para petani muda juga bisa mendapatkan penghasilan harian, bulanan, dan tahunan serta dibantu dalam akses penjualannya dan tidak tergantung kepada para tengkulak yang kadang seenaknya memainkan harga," tegas Suroyo.

Untuk itu, Duet Prabowo - Sandi menawarkan solusi dengan membangun sektor pertanian menjadi lebih baik. Serta membuka akses lapangan pekerjaan seluas-luasnya di sektor pertanian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES