Peristiwa Nasional

Gali Informasi Kebebasan Agama, MUI, Muhammadiyah dan PBNU Temuai Otoritas Xinjiang Islamic Institute

Kamis, 21 Februari 2019 - 16:00 | 49.01k
Delegasi MUI, PPP Muhammadiyah dan PBNU saat berkunjung dan berdialog dengan otoritas Xinjiang Islamic Institute di Tiongkok. (FOTO: PBNU for TIMES Indonesia).
Delegasi MUI, PPP Muhammadiyah dan PBNU saat berkunjung dan berdialog dengan otoritas Xinjiang Islamic Institute di Tiongkok. (FOTO: PBNU for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Delegasi MUI, PPP Muhammadiyah dan PBNU berkunjung dan berdialog dengan otoritas Xinjiang Islamic Institute untuk mengetahui detail soal kebebasan bergama di Tiongkok, khususnya bagi umat Islam di sana.

Kepada para delegasi, Presiden Xinjiang Islamic Institute, Abdurakib bin Tumurniyaz menyatakan, Konstitusi Tiongkok menjamin kebebasan warga negara memeluk atau tidak memeluk agama.

Kata dia, total ada 5 agama dan 56 etnis di Tiongkok. Dari total penduduk yang ada, 23 juta diantaranya meruapakan pemeluk agama Islam, terdiri dari 10 etnis. 

"11 juta diantaranya suku Uighur. Mereka hidup berdampingan secara damai dan umat Islam bebas menjalankan agamanya," ujar Abdurakib bin Tumurniyaz, yang juga menjabat Deputy Chairman China Islamic Association, Kamis (21/2/2019).

Di lain pihak, pimpinan delegasi dari PBNU Robikin Emhas mengatakan, selain berdialog dengan otoritas Xinjiang Islamic Institute, kunjungan delegasi kali ini juga untuk melihat tempat dokumentasi serangan terorisme dan kekerasan Xinjiang dipamerkan.

"Besok, Jumat 22 Februari 2019, kami (delegasi dari MUI, PP Muhammadiyah dan PBNU) akan datang ke Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Kapubaten Karakax dan Kashgar," kata Robikin kepada TIMES Indonesia.

Menurutnya, kedua tempat yang akan dikunjungi tersebut diketahui menjadi lokasi yang selama ini diberitakan sejumlah kalangan sebagai kamp penyiksaan Muslim Uighur.

Tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri RRT, kunjungan delegasi yang berjumlah 15 orang tersebut bertujuan untuk menggali informasi akurat terkait kondisi umat Islam di Tiongkok, khususnya Muslim Uighur.

"Termasuk apakah mereka memiliki kebebasan menjalankan peribadatan sebagaimana dijamin konstitusi Tiongkok," ujar Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU itu.

Tambahan informasi, total ada 15 orang delegasi, terdiri dari MUI, Muhammadiyah dan PBNU yang berkunjung dan berdialog dengan otoritas Xinjiang Islamic Institute di Tiongkok. Muyiddin, pimpinan delegasi MUI; Syafiq Mughni, PP Muhammadiyah dan pimpinan delegasi PBNU, Robikin Emhas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES