Indonesia Positif

BPBD dan BMKG Karangkates Sosialisasi Soal Bencana Alam di Bantur

Kamis, 21 Februari 2019 - 10:00 | 101.59k
 Kegiatan Sosialisasi Bencana Tsunami dari BPBD dan BMKG Malang. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kegiatan Sosialisasi Bencana Tsunami dari BPBD dan BMKG Malang. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGBPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang bersama BMKG Karangkates melaksanakan sosialisasi Bencana Tsunami di balai desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (20/2/2019).

Sosialisasi yang diikuti sekitar 80 orang dari berbagai instansi itu digelar untuk mengantisipasi bahaya bencana alam seperti tsunami, banjir, tanah longsor dan puting beliung. Para peserta dengan hikmat menyimak setiap pembicara dari personel BPBD dan BMKG Karangkates, secara bergantian menyampaikan materi sosialisasi itu.

BPBD-BMKG-Malang2.jpg

Materi yang disampaikan tentang bencana Tsunami dan penanganannya dan bagaimana mengamankan diri saat terjadi Bencana Tsunami di wilayahnya. Perwakilan BPBD Kabupaten Malang, Iksan Hadi mengatakan bahwa sosialisasi dan simulasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman agar masyarakat tanggap saat terjadi bencana Tsunami.

"Disini kami memberikan pemahaman atau simulasi kepada hadirin saat terjadi bencana di dalam kelas maupun di rumah," katanya.

"Dengan sosialisasi dan simulasi diharapkan masyarakat akan memiliki pemahaman, bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.Dengan adanya informasi dan pemahaman yang tepat dan akurat makamasyarakat dan pemerintah akan mengetahui untuk melakukan tindakan yang tepat dalam rangka mengurangi resiko kebencanaan sesuai dengan peran masing- masing di lapangan," ujarnya.

BPBD-BMKG-Malang3.jpg

Sementara itu Musripan, perwakilan dari BMKG Kaarangkates Kabupaten Malang mengatakan bahwa wilayah Indonesia sangat luas, terdiri dari lautan.

"Tentunya sangat rawan dengan resiko bencana tsunami. Maka sangat penting bagi kita untuk mendapatkan ilmu mitigasi bencana, kesiap siagaan sangat penting selain fasilitas yang telah ada seperti Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Ina TEWS)," ujarnya.

"Standar Operasional harus selalu kita koreksi dan kita perbaiki agar saat terjadi bencana kita tahu melakukan langkah penyelamatan dan arah evakuasi. Karena bencana bisa terjadi kapan saja, seperti saat jam belajar terjadi gempa. Disini peran guru sangat besar dalam proses evakusi siswa. Maka pendidikan mitigasi ini harus kita sampaikan kepada mereka," tegasnya.

"Terkait sistem pengamatan Gempabumi dan Tsunami, BMKG juga telah memasang peralatan Seismometer di 164 titik di seluruh Indonesia yang berfungsi sebagai pusat infomasi gempa bumi dan peringatan dini Tsunami.

Alat-alat itu akan mengirim data gempa melalui satelit. Untuk alat sirene Tsunami (Buoy) di wilayah Sumatera dan Aceh juga sudah memenuhi standar karena peringatan tsunami untuk menyampaikan infomasi evakusi juga dibantu infomasi melalui media yang berperan aktif saat bencana terjadi di wilayah Indonesia," tambahnya.

BMKG, lanjutnya, juga telah memasang 9 buah CCTV online untuk memantau pergerakan tsunami jika sewaktu-waktu terjadi serta untuk keperluan penelitian tsunami, alat tersebut sudah dipasang di kawasan Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pantai Seminyak, Pantai Tanjung Benoa (Bali), Pantai Lamawe, Pantai Labuan, Pantai Bantul, Pantai Korong Campongo (Sumbar) dan Pantai Jayapura (Papua).

"CCTV tersebut akan secara online mengirimkan gambar ke kantor Pusat Peringatan Dini Tsunami di Jakarta," katanya.

Sementara itu, Danramil 0818/12 Bantur, Kapten (Arm)!Eddy Purwanto mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Malang melalui BPBD dan BMKG Karangkates yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan sosialisasi tentang bencana Tsunami kepada Masyarakat di Kecamatan Bantur khususnya di Desa Srigonco.

"Ini satu point yang sangat berharga bagi kami. Sebab, dengan sosialisasi dan simulasi bencana alam seperti ini, kami mengetahui bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri. Karena itu kami akan kembali melakukan simulasi serupa kepada seluruh warga di Kecamatan Bantur, supaya memiliki pemahaman ketika bencana terjadi," kata Eddy.

Kegiatan Sosialisasi Bencana Tsunami oleh *BPBD* dan *BMKG Karangkates* tersebut dihadiri Muspika Kecamatan Bantur yaitu Camat Bantur, Drs. Trisulawanto, M.Si yang diwakili Sekcam, Drs. Sugeng, Danramil 0818/ 12 Bantur Kapten Arm Eddy Purwanto beserta anggota, Kapolsek Bantur AKP Yatmo SH, Perwakilan Mantri Perhutani Wilayah Bantur beserta anggota Polhut, Perwakilan Puslatpur TNI AL Purboyo, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonodadi Desa Srigonco, Kades Srigonco, Anggota BPBD Kab. Malang Wil Kecamatan Bantur, Ketua PD Jasa Yasa Balekambang beserta anggota, Anggota Linmas Desa Srigonco, serta Siswa dari SMP Kecamatan Bantur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-9 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES