Guru PAUD di Bondowoso, Curhat Sambil Nangis di Depan Sandi

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Salah seorang guru PAUD di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, curhat tentang uang transpor sambil menangis di depan Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno, dalam acara pertemuan terbatas relawan duet Prabowo-Sandi, di Pemandian Tasnan, Rabu (20/2/2019).

Perempuan yang diketahui bernama Subiyanti tersebut, mengeluhkan rendahnya kesejahteraan Guru PAUD yang hanya digaji Rp 150.000 perbulan, itupun diterimanya tiga bulan sekali.

“Saya mengabdi sudah hampir 18 tahun. Tapi sampai detik ini, saya hanya mendapat transpor yang itu hanya Rp 150.000, yang kita terima tiga bulan sekali,” curhatnya, sambil berkaca-kaca.

Sambil terus menangis, ia mengatakan dirinya punya harapan besar kepada Sandi, agar guru PAUD diperhatikan. Apalagi, kata dia, guru PAUD hanya dikatakan pendamping, bukan pendidik.

“Untuk pemerintahan Prabowo-Sandi, kita berharap ada kesejahteraan untuk kita. Setidaknya anggap kita guru, bukan pendamping lagi,” harapnya. 

Menanggapi hal itu, Sandi mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Maka untuk itu, kata dia, perlu ditingkatkan kualitas dan kesejahteraannya.

“Masih banyak di daerah ini guru-guru belum tersentuh. Program Prabowo-Sandi memastikan kualitas guru-guru kita akan lebih baik lagi ke depan, dan juga kita pastikan guru-guru kita mendapatkan kesejahteraan yang baik,” katanya.

Menurutnya, para guru termasuk guru PAUD, merupakan tenaga yang tidak hanya mendidik kecerdasan tapi juga karakter dan akhlaqul karimah. Maka, kata dia, perlu diperhatikan.

Selain guru PAUD, banyak warga di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, baik petani hingga pengusaha berdialog dan curhat dengan Sandiaga Uno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement