Peristiwa Daerah

Gus Ali Ahmad Dorong Sistem Pengupahan yang Adil pada Pekerja

Rabu, 20 Februari 2019 - 18:39 | 72.10k
Gus Ali Ahmad pada sebuah acara silaturahmi dan menjaring aspirasi masyarakat (FOTO: Gus Ali Ahmad for TIMES Indonesia)
Gus Ali Ahmad pada sebuah acara silaturahmi dan menjaring aspirasi masyarakat (FOTO: Gus Ali Ahmad for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Momentum Hari Pekerja Nasional yang diperingati tiap tanggal 20 Februari selayaknya menjadi refleksi untuk mendorong penegakan aturan yang melindungi para pekerja utamanya terkait pemenuhan hak-hak para pekerja. Hal tersebut disampaikan Pembina Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Malang Raya, H Ali Ahmad

Gus Ali Ahmad, sapaan akrabnya berharap sistem pengupahan yang diberikan kepada pekerja benar-benar adil.

Dengan sistem pengupahan nasional yang berkeadilan diyakininya bisa menunjang peningkatan kesejahteraan para pekerja. 

"Perlu pembahasan yang lebih komprehensif di Dewan Pengupahan agar menghasilkan sistem pengupahan yang benar-benar adil. Ini untuk memastikan agar iklim ketenagakerjaan kita menjadi lebih baik dan pada akhirnya kesejahteraan pekerja menjadi lebih baik,“ ujar Gus Ali Ahmad kepada TIMES Indonesia, Rabu (20/2/2019).

Menurut Caleg DPR RI Dapil Malang Raya ini, menyongsong puncak bonus demografi Indonesia pada 2030 mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi publik tanah air.

Lanjut Gus Ali Ahmad, bonus demografi merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. 

Gus Ali Ahmad menyebut membludaknya tenaga kerja produktif diyakini menjadi peluang emas Indonesia untuk menggenjot roda ekonomi.

"Idealnya dengan pertumbuhan ekonomi terpacu, sektor riil terdongkrak, dan daya saing meningkat," imbuhnya. 

Menurutnya, secara normatif, bonus demografi seyogyanya membawa sebuah negara menuju arah lebih baik, khususnya membawa kesejahteraan untuk segenap tumpah darahnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan terdapat sejumlah syarat agar bonus tidak berubah menjadi bencana demografi, yaitu sumber daya manusia (SDM) harus berkualitas, hingga tersedia lapangan kerja. 

Saat ini, kata dia, sekitar 40 persen angkatan kerja Indonesia merupakan lulusan SD - SMP. Kondisi itu tentunya menghambat upaya Indonesia untuk bersaing di kancah global dan merengkuh puncak bonus demografi.

"Peningkatan kualitas sumber daya manusia amat krusial untuk menunjang langkah Indonesia ke depannya, menuju generasi emas 2030," kata pria asal Karangploso, Kabupaten Malang tersebut. 
 
Untuk itu, lanjut dia sudah seharusnya pemerintah mulai menyiapkan berbagai kebijakan penunjang.

Sebut misalnya, peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan vokasi hingga pendampingan dari semua pihak khususnya stakeholder pemerintah melalui pelatihan pelatihan keterampilan.

"Ini ditujukan tidak lain, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing para pekerja Indonesia. Selain itu, yang teroenting para pekerja mendapat upah secara adil dan layak ," kata Gus Ali Ahmad. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES