Kopi TIMES

Musim Politik Wisata Kuburan

Rabu, 20 Februari 2019 - 18:18 | 67.59k
Akhmad Bayhaqi Kadmi
Akhmad Bayhaqi Kadmi

TIMESINDONESIA, MALANG – Bus berwarna hijau daun yang meluncur di jalan raya kemarin, membuat saya menuliskan hal ini. Terus terang saya lupa, jarak waktu bangsa Indonesia menuju pesta politik 17 April 2019 makin terasa dekat. Mungkin karena terlanjur sudah biasa, saya juga terlalu biasa memandang poster-poster yang tersenyum dengan segala gaya di sepanjang jalan, di dekat pasar, di tikungan, di depan blok perumahan maupun jalan-jalan kecil di perkampungan.

Bus hijau berlabel gambar tokoh pewayangan, sekilas memberi peringatan Pemilu sudah dekat. Saya sih, tak begitu peduli. Karena Pemilu adalah peristiwa 5 menit dalam bilik suara. Sebagai warga negara yang berusaha baik, saya harus datang mencoblos partai, caleg dan presiden favorit saya di TPS. Untuk urusan itu, Insya Allah saya hadir memenuhi kewajiban.

Namun adakalanya, waktu panjang untuk pariwara para calon terasa lama sehingga bikin bosan. Sehingga para caleg saling bertanding bikin acara hingga blekek. Ibarat makan sudah kekenyangan. Andai lari berolahraga sudah kecapekan.

Namun bus hijau yang lewat di depan saya, ternyata rombongan ziarah Wali. Biasa rute pendek dalam waktu satu hari. Karena wilayah  Jawa Timur, rute wilayahnya meliputi Sunan Ampel Surabaya, Sunan Giri, Maulana Malik Ibrahim, Gresik. Lalu Sunan Drajat di Paciran, Lamongan. Hingga di Sunan Bonang, Tuban.

Ziara Wali, teramat biasa.   Namun jadi tidak biasa jika bus hijau bermerk Pandawa, yang biasanya ditarik kontrak biaya, kini digratiskan.

Gratis, karena bos pemilik bus, mencalonkan diri jadi anggota legislatif menuju senayan.

Tak cukup di situ, kelak jika sang Bos benar-benar melenggang ke kursi DPR, dijanjikan wisata ke Walisongo dan rekreasi ke tempat wisata di Ibukota.

Sebenarnya, ziarah wali di bulan-bulan politik begini bukan barang baru. Modus usaha yang sama sudah dilakukan para calon sebelumnya. Ternyata memang sebagian besar lumayan efektif.

Terbukti, dulu Abah Anton, saudagar muslim di bidang tetes tebu, menang jadi Walikota Malang juga karena membiayai perjalanan wisata ke makam para auliya seperti ini. Bisa jadi meskipun tujuannya berakhir pada dukungan politik. Niscaya doa para wisatawan teramat tulus.  Sehingga ada diantaranya makbul dan menjadi persuksesan terpilihnya sang politikus jadi pejabat.

Kisah sukses yang menular itu yang diharap politisi peniru. Mereka ingin dipilih para pelancong wisata kuburan yang sudah diberangkatkan. Para pengikut wisata pasti punya kerabat dan keluarga. Sepanjang perjalanan ada jubir dalam bus yang senantiasa mengingatkan agar 17 April mencoblos sang bos. Himbauan tambahan, untuk juga mengajak suami, istri, anak, kerabat, sedulur, tetangga, teman dan siapa pun jua yang sudah  punya hak pilih, untuk melobangi gambar sang bos bus di TPS.

Bagi kandidat dengan tim sukses profesional, kadang sudah dibuaf film sang calon dalam rekaman video. Figur dan keseharian calon dipaparkan lewat tayangan tivi dalam.bus. Dukungan tokoh-tokoh disampaikan seperti tausiyah. Jika perlu disampaikan apa alasan sang calon dipilih. Sampai pada metode memilih di kertas suara juga disampaikan di tayangan itu. Di akhiri kemudian salam mohon doa restu sang kandidat mohon dukungan.

Jika perlu bikin kejutan, saat di pesarean salah satu auliya, semisal di Tuban, sang calon tiba-tiba bergabung dengan jamaah yang sedang berdoa di petilasan Sunan Bonang. Menyapa dan doa bersama. Kemudian bergabung bersama dalam acara makan. Tak lupa menitip sangu untuk rombongan. Terus pamit dan mohon doa restu lagi. Makanya dengan demikian makin sempurnalah strategi politik wisata kuburan.

Teringat guyonan Gus Dur, " mendekati orang hidup itu sangat sulit. Mereka rewel dan repot. Enaknya mendekat kepada yang mati. Siapa tahu yang hidup bisa diuurus dengan mudah".

 

Penulis : Akhmad Bayhaqi Kadmi

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES