Soal Stunting di Bondowoso, Ada Perbedaan Antara Hasil Survei dan Bulan Timbang

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Hasil survei dengan hasil bulan timbang menunjukkan perbedaan yang cukup jauh terkait angka stunting di Kabupaten Bondowoso.

Berdasarkan data survei Pemantauan Status Gizi (PSG), angka stunting di Bumi Ki Ronggo ini mencapai 38 persen, sementara hasil bulan timbang, berada di angka 19 persen.

Data itu, disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Muhammad Imron, dalam acara kampanye pencegahan stunting di pendapa bupati, Selasa (19/2/2019).

“Menurut hasil Survei PSG angka stunting di Bondowoso mencapai 38 persen, ini terbanyak nomor tiga di Jawa Timur,” ungkapnya.

Namun, kata dia, hasil berbeda ditunjukkan dalam hasil pengukuran saat bulan timbang pada Agustus tahun 2018 kemarin. Dari jumlah 42.213 balita, di semua kecamatan atau seluruh puskesmas di Bondowoso ditemukan sekitar 8000 an, yang tingginya masuk stunting, baik kategori pendek maupun sangat pendek.

Angka itu, lanjut dia, berbeda dengan hasil survei PSG yang mencapai 38 persen. Padahal, dari bulan timbang itu hanya berada di angka 19 sekian persen.

“Karena kami menerima data PSG ini, sempat bertanya-tanya, valid apa tidak data ini. Kemudian menunjukkan angka 38 persen, Jawa Timur kita menempati posisi ke tiga,” ungkapnya.

Namun ketika dilakukan penimbangan secara riil, pada setiap bulan timbang, pada Februari dan Agustus. Angka yang muncul bulan Agustus kemarin 19 sekian persen.

Apapun hasilnya, kecil ataupun besar sebagaimana survei PSG atau hasil bulan timbang. Ia berharap angka stunting di Bondowoso, harus ditanggulangi dan cegah agar tidak muncul lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement