Indonesia Positif

Santri Alumni Situbondo Gelar Doa Bersama Haul KHR. Achmad Fawa'id di Lombok Tengah

Senin, 18 Februari 2019 - 07:45 | 122.17k
Acara IKSASS Lombok Tengah. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Acara IKSASS Lombok Tengah. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LOMBOK TENGAH – Alumni Ponpes Salafiyah Syafi’iyah mengagendakan kegiatan doa dan zikir bersama dalam rangka Haul ke 7 Almagfurlah KHR. Achmad Fawa’id As’ad, pengasuh ke-3 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo Situbondo, Jawa Timur. Kegiatan doa dan zikir bersama ini diinisiasi oleh Ikatan Alumni zona Rayon IKSASS Lombok Tengah (17/2/2019).

Acara ini sekaligus dirangkai dengan reoni Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) lintas generasi se Kabupaten Lombok Tengah, mulai dari alumni 1986 hingga 2018 berlokasi di Yayasan Ponpes Ahali Yasin Al-Ali, Penujak. Turut hadir Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, ketua PW NU NTB ( Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M. Ag) TGH. Alvin.

Secara kuantitas, Alumni ponpes Salafiyah Syafi’iyah di kabupaten Lombok Tengah hampir merata di setiap kecamatan bahkan setiap desa berjumlah sekitar 635 santri alumni. Berdasarkan data Alumni yang terlist di panitia, di setiap desa ada 5 orang bahkan lebih terdapat Alumni.

"Ini yang terdaftar, kalau melihat daftar Alumni secara keseluruhan yang berasal dari NTB di sub bagian penerimaan Santri baru di ponpes P2P2, santri yang berasal dari Lombok Tengah paling banyak yang datang mondok setiap tahun di bandingkan dengan kabupaten lainnya di NTB," ungkap Haerazi selalu ketua panitia.

Sementara secara kualitas, alumni ponpes ini cukup memiliki peran penting dalam pengembangan di NTB baik di bidang pemerintahan, pendidikan, dan kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan wasiat pengasuh ke 2, yaitu Almagfurlahu KHR. As’ad Syamsul Arifin yang mengharuskan alumni bergerak aktif tidak hanya pada aspek pengabdian.

Tetapi juga pada aspek pemberdayaan kepada masyarakat. Wasiat tersebut menekankan kepada Alumni pada tiga hal. Pertama, Alumni harus ikut serta membantu untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat melalui dunia pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kedua, Alumni diharapkan ikut berpartisipasi aktif dalam organisasi yang didirikan para ulama, yaitu NU (Nahdlatul Ulama). Ketiga, Alumni harus terlibat dalam pendampingan dan pemberdayaan pada sektor ekonomi masyarakat agar supaya Alumni dapat mewujudkan harapan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kegiatan doa dan zikir bersama ini akan kedatangan tamu istimewa, yaitu Prof. Dr. Masnun, M.A. yang saat ini memegang amanah besar dari organisasi besar yaitu sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU NTB. Sebagai alumni dari Ponpes yang didirikan oleh mediator berdirinya NU (KHR. As’ad Syamsul Arifin), kegiatan ini mengusung tema: Memperkuat Ikatan Silaturrahim dan Mengawal Tradisi Ulama.

Selain itu, kegiatan doa dan zikir ini didukung langsung oleh H. Lalu Fathul Bahri, S. IP sekaligus sebagai ketua Tanfidziyah PCNU Lombok Tengah.

"Semoga silaturrahim antar alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) bersama PWNU NTB dan PCNU Loteng diharapkan akan tetap terjalin dan bersinergi dalam setiap kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan ke depan dari tahun ke tahun," tambahnya  Dr. Haerazi, M.Hum

Prof. Masnun Tahir selaku Tanfidziyah PW NU NTB, dalam sambutannya menegaskan bahwa IKSASS harus ikut ambil bagian melawan Hoax dan meluruskan pandangan masyarakat bahwa salafiyah merupakan Ahlussunnah Wal Jamaah, "Memperkuat Ikatan Silaturahim Alumni dan Mengawal Tradisi Ulama".

"Kita harus mengambil peran sebagai alumni, melawan Hoax dan Menjelaskan Kepada Masyarakat bahwa salafiyah situbondo itu ahlussunnah wal jamaah. Jika alumni situbondo akan bersatu maka akan kuat," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES