Politik Debat Pilpres 2019

Ini Pandangan Rizal Ramli Soal Debat Jokowi vs Prabowo

Senin, 18 Februari 2019 - 12:54 | 46.42k
Ekonom senior, Rizal Ramli (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Ekonom senior, Rizal Ramli (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ekonom senior, Rizal Ramli mengatakan debat Pilpres 2019 Jilid II antara Jokowi vs Prabowo terkait tema kedaulatan pangan dimenangkan kubu paslon nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto.

Menurutnya, Calon Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) saat tampil di Panggung Debat kedua Pilpres 2019 malam ini hanya sibuk mempertahankan dan mengampanyekan hal-hal yang telah dikerjakannya. 

Namun, kata Rizal Ramli, selama 4 tahun terakhir janji kampanye Jokowi tentang kedaulatan pangan semakin jauh dari jangkauan. 

"Semakin sulit untuk tercapai. Dengan kinerja seperti itu, nyaris tidak mungkin mencapai cita-cita kedaulatan pangan. Apalagi fokus terbesar hanya soal stabilitas harga. Artinya: kebijakan impor akan tetap menjadi strategi penting dari pemerintahan Jokowi yang akan datang," katanya melalui pesan tertulis yang diterima Times Indonesia, Minggu (17/02/2019).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia menilai bahwa tak ada strategi penting dan mendasar yang bakal digunakan apabila nantinya dia terpilih kembali menjadi presiden.

"Tidak ada pergeseran strategi yang penting, kecuali mengulang praktek-praktek lama yang gagal. Apalagi kebijakan impor yang jor-joran tersebut ditunggangi oleh kartel pemburu rente," katanya.

Jokowi, lanjut dia, membiarkan pemburu rente untuk merusak kedaulatan pangan Indonesia.

Sementara, untuk Capres penantang, Prabowo Subianto, kata dia, tidak terlalu detail menjelaskan strategi kedaulatan pangan. Meski demikian, Niat dan komitmen Prabowo untuk menciptakan kedaulatan pangan menjadi kenyataan sangat tegas dan jelas. 

"Yang paling penting, keberpihakannya kepada kepentingan petani pangan, petani kebun, dan nelayan, sangat kuat. Keberpihakan tersebut merupakan kunci dan arah penting dari arah kebijakan," katanya.

"Kelihatannya Prabowo tidak ingin bekerja untuk petani di Thailand, Vietnam, maupun pedagang garam besar di Australia," tambah dia.

Selanjutnya, untuk persoalan Migas, kata Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia ini, pernyataan Prabowo yang bakal menurunkan tarif listrik untuk rakyat juga sangat luar biasa. Hal ini bakal berefek pada daya beli masyarakat.

"Kita surprise bahwa capres Prabowo menyatakan akan menurunkan tarif listrik yang selama ini sangat memukul daya beli golongan menengah ke bawah, pengguna listrik 450 kWh dan 900 kWh," katanya.

"Mereka termasuk kategori miskin dan nyaris miskin. Inilah salah satu penyebab merosotnya daya beli golongan menengah ke bawah sejak 2 tahun terakhir," tambah Rizal Ramli mengenai debat Pilpres 2019 Jilid II antara Jokowi vs Prabowo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES