Peristiwa Daerah

Ratusan Santri Nurul Jadid Buleleng Bali, Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah Plastik

Minggu, 17 Februari 2019 - 04:04 | 132.55k
Para santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, saat menggelar aksi bersih-bersih sampah plastik, Sabtu (16/2/2019).(FOTO IST For TIMES Indonesia).
Para santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, saat menggelar aksi bersih-bersih sampah plastik, Sabtu (16/2/2019).(FOTO IST For TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BULELENG – Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, menggelar aksi bersih-bersih sampah plastik, Sabtu (16/2/2019).

Kegiatan tersebut bertema,"Bali's Biggest Clean Up" yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Bali. Dengan membawa peralatan, para pengurus, guru, santri dan juga wali santri dengan kompak melakukan kegiatan aksi bersih-bersih sampah.

Nurul-Jadid-Bali-2.jpg

Aksi bersih-bersih tersebut, selain dilakukan di lingkungan sekitar Pesantren, para santri juga menyasar sampah-sampah plastik yang berada di jalan raya Pemuteran, mulai dari got di pinggir jalan serta kebun yang ada sampah plastiknya.

Rata-rata sampah plastik yang didapat mulai dari kantong plastik, bungkus makanan atau snack, kaleng aluminium, botol kaca serta kertas. Hingga terkumpul sekitar 2 kuintal. 

Kiai Moh. Sa'dullah sebagai Pengasuh PP Nurul Jadid Bali menuturkan, bahwa sampah plastik memang menjadi persoalan bagi keindahan Pulau Bali. 

Hal tersebut, disadarinya berakibat pada tercemarnya laut karena adanya sampah plastik, hingga bisa membuat banyak biota laut mati, atau dampak lainnya seperti tanah rusak dan rawan banjir karena sampah plastik.

"Kebersihan sebagian dari iman harus dipraktikkan dalam kehidupan kita. Tak hanya sekedar dihafal saja," ucapnya.

Selain menggelar aksi bersih-bersih sampah plastik, para santri juga melakukan deklarasi "Pesantren Bebas Sampah Plastik". Hal ini, sebagai bentuk kepeduli lingkungan dan sebagai bentuk cinta kepada alam di Bali.

"Kami berjanji akan melakukan puasa plastik", kata Jazuli salah satu santri.

Selain itu, Pondok Pesantren Nurul Jadid juga membuka Bank Sampah Nurul Jadid, sebagai upaya agar sampah bisa dikelola dengan baik. Bank Sampah menerima botol plastik, gelas plastik, kaleng alumunium, dan kertas. Karena bagi para santri, sampah tidak boleh menjadi petaka, dan seharusnya bisa menjadi pundi-pundi uang jika dikelola dengan baik.

Nantinya, para santri akan menyetornya ke Bank Sampah, dan mereka mendapatkan uang dari sampah yang mereka tabung. Kemudian dari Bank Sampah akan dijual ke tukang rongsokan untuk didaur ulang oleh pabrik.

"Sampah plastik yang dibuat oleh saya, tidak boleh membawa kerusakan dan membawa petaka," ujar Sofiyatun, salah satu santri putri Nurul Jadid(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES