Glutera News

Mengenal Lebih Dalam Kanker Darah, Penyebab dan Gejala Kanker Darah

Sabtu, 16 Februari 2019 - 19:10 | 74.44k
Ilustrasi - Gluteranews
Ilustrasi - Gluteranews

TIMESINDONESIA, JAKARTAKanker darah adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Pada kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun lain halnya dengan pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan. Lalu, apa saja penyebab kanker darah dan apa gejala kanker darah yang perlu diwaspadai?

Jenis-Jenis Kanker Darah

Ada berbagai jenis kanker darah. Berdasarkan kecepatan perkembangannya, kanker darah dapat dikelompokkan menjadi akut dan kronis.

Kanker darah akut berkembang dengan cepat akibat penambahan jumlah sel darah putih yang abnormal atau sel yang belum matang sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Pertumbuhan ini sangat pesat begitu pun penyebarannya ke dalam aliran darah. Jenis ini harus ditangani dengan segera. Jika dibiarkan, tubuh akan kekurangan oksigen dan kekebalan tubuh terhadap penyakit atau infeksi menurun.

Sementara itu, kanker darah kronis berkembang secara perlahan-lahan dan dalam jangka panjang. Sel-sel darah putih yang seharusnya sudah mati akan tetap hidup dan menumpuk dalam aliran darah, sumsum tulang, serta organ-organ lain yang terkait. Sel-sel ini lebih matang sehingga dapat berfungsi dengan baik untuk beberapa saat, Oleh karena itu, gejalanya cenderung tidak segera dirasakan sehingga baru terdiagnosis setelah bertahun-tahun.

Kanker darah juga dapat dikategorikan menurut jenis sel darah putih yang diserang. Kanker darah yang menyerang sel-sel limfa dikenal dengan istilah leukemia limfotik dan yang menyerang sel-sel mieloid disebut leukemia mielogen.

Berdasarkan dua pengelompokan di atas, terdapat empat jenis kanker darah yang paling sering terjadi. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing jenis.

1. Leukemia limfotik akut atau acute lymphocytic leukemia (ALL)

ALL dapat menghambat fungsi  limfosit sehingga pengidapnya berpotensi mengalami infeksi serius. Kanker darah ini umumnya diidap oleh anak-anak, tapi bisa juga menyerang dewasa.

2. Leukemia mielogen akut atau acute myelogenous leukemia (AML)

Ini adalah jenis kanker darah yang umumnya menyerang dewasa. Tetapi AML juga dapat diidap oleh anak-anak serta remaja. Kanker ini akan membentuk sel-sel mieloid yang tidak sempurna dan dapat menyumbat pembuluh darah.

3. Leukemia limfotik kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL)

Jenis kanker darah ini hanya dialami oleh orang dewasa. CLL umumnya baru terdeteksi pada stadium lanjut karena pasien cenderung tidak merasakan gejala-gejalanya untuk waktu yang lama.

4. Leukemia mielogen kronis atau Chronic myelogenous leukemia (CML)

Jenis kanker darah ini kebanyakan diderita oleh orang-orang dengan usia di atas 20 tahun. CML memiliki dua tahap. Pada tahap pertama, sel-sel abnormal akan berkembang secara perlahan-lahan. Ketika memasuki tahap kedua, jumlah sel-sel abnormal akan bertambah dengan pesat sehingga akan menurun secara drastis.

Secara umum, kanker darah atau leukemia menyangkut sumsum tulang yang menjadi tempat pembuatan sel darah putih. Sel yang umumnya efektif membasmi infeksi ini tumbuh secara tidak normal sehingga akhirnya membuat kekebalan tubuh tidak berfungsi secara maksimal.

Gejala-Gejala Kanker Darah
Gejala kanker darah sangat beragam. Tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda-beda, tergantung kepada jenis kanker darah yang diidap. Indikasi-indikasi kanker ini juga cenderung sulit dikenali karena cenderung mirip dengan kondisi lain, seperti flu. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejala umum yang tidak kian membaik atau mereda, seperti berikut ini.

• Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan.
• Demam.
• Menggigil.
• Sakit kepala.
• Muntah-muntah.
• Keringat berlebihan, terutama pada malam hari.
• Nyeri pada tulang atau sendi.
• Penurunan berat badan.
• Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa.
• Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi.
• Mudah mengalami pendarahan (misalnya sering mimisan) atau memar.
• Muncul bintik-bintik merah pada pada kulit.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dan periksakan diri ke dokter. Terutama untuk gejala yang sering kambuh atau tidak kunjung membaik.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Darah
Penyebab dasar kanker darah belum diketahui secara pasti. Namun, diduga mutasi DNA dalam sel darah putih menyebabkan perubahan tindakan setiap sel. Selain itu, perubahan lain dalam sel darah putih akibat faktor gen dan lingkungan juga diperkirakan turut berperan memicu leukemia.

Berikut faktor-faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko kanker darah.

1. Faktor keturunan atau genetika

Penderita down syndrome atau gangguan genetika lain yang langka meningkatkan risiko mengalami leukemia akut. Sedangkan leukemia limfatik kronis sering diturunkan dalam keluarga dan biasanya dialami pria. Selain itu, riwayat keluarga yang mengidap leukemia juga dapat memperbesar risiko mengalami penyakit yang sama.

2. Pernah menjalani pengobatan kanker

Kemoterapi atau radioterapi tertentu diduga dapat memicu kanker darah.

3. Pernah terpapar radiasi tinggi

Terpapar radiasi tingkat tinggi atau zat-zat kimia tertentu juga meningkatkan risiko kanker darah. Misalnya orang yang pernah terlibat dalam kecelakaan yang berhubungan dengan reaktor nuklir atau mengalami pajanan zat kimia seperti benzena.

Pengobatan Kanker Darah
Jenis penanganan yang akan Anda jalani tergantung kepada usia, kondisi kesehatan Anda, dan jenis atau stadium kanker darah yang diderita.

Berikut ini adalah metode pengobatan yang umumnya dianjurkan untuk menangani kanker darah.

1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pilihan terapi paling umum untuk kasus leukimia. Pengobatan kemoterapi menggunakan bahan-bahan kimia untuk membunuh sel-sel kanker darah.

2. Radioterapi
Teknik pengobatan ini menggunakan sinar X untuk menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan hanya pada area tertentu yang terserang kanker, ataupun pada seluruh tubuh, bergantung dari kondisi Anda. Radioterapi juga dapat dilakukan untuk persiapan melakukan transplantasi sel induk.

3. Transplantasi
Transplantasi sel induk atau stem cell untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan yang sehat. Sel-sel induk yang digunakan bisa berasal dari tubuh Anda sendiri atau tubuh orang lain sebagai pendonor. Kemoterapi atau radioterapi biasanya akan dilakukan sebagai langkah persiapan sebelum menjalani prosedur transplantasi ini.

4. Terapi
Ada dua jenis terapi yang bisa dilakukan, terapi terfokus dan terapi biologis. Terapi terfokus untuk menyerang bagian-bagian rentan dalam sel-sel kanker. Terapi biologis untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker.

5. Penantian dengan pengawasan
Ini ditujukan bagi penderita leukemia limfatik kronis. Dalam terapi ini, pengamatan secara seksama dilakukan guna melihat perkembangan penyakit. Terapi ini juga dapat dilakukan jika seseorang sudah terbukti mengidap leukemia limfatik kronis, namun tidak mengalami gejala yang menunjukkan penyakit tersebut.

Itulah berbagai penjelasan terkait kanker darah. Kenali sejak dini gejala kanker darah dan penyebab kanker darah agar Anda terhindar dari penyakit ini. Jika ada tanda-tanda terkena kanker darah segera konsultasikam dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES